Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fortuner Gus Aab Kecelakaan di Tol Ngawi Saat Hendak Hadiri Harlah NU, Polisi Duga Alami "Aquaplaning"

Kompas.com, 30 Januari 2024, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

NGAWI, KOMPAS.com- Mobil Toyota Fortuner yang ditumpangi oleh Ketua Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab mengalami keceakaan di Tol Ngawi-Solo, Senin (30/1/2024) dini hari.

Kecelakaan yang terjadi di Kilometer 549 B, Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Ngawi tersebut menewaskan sopir bernama Muhammad Baidowi (30).

Berikut sejumlah faktanya:

Baca juga: Pengurus PCNU Jember Ditelepon Gus Aab Sesaat Setelah Kecelakaan di Tol Ngawi

Hendak ke acara Harlah NU

Kasi Humas Polres Ngawi Iptu Dian Ambarwati mengungkapkan, dari keterangan salah satu saksi mata bernama Rosyid (24), mobil Fortuner bernomor polisi P 1672 HO tersebut melaju dari timur ke barat, atau dari arah Surabaya menuju Solo.

Adapun rencananya Gus Aab saat itu akan menghadiri acara Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama yang dilangsungkan di Yogyakarta.

Selain Gus Aab, mobil juga ditumpangi oleh putra Gus Aab yang bernama Hisyam Abdullah (18) dan sopir Muhammad Baidowi (30), warga Jember.

Melansir Antara, berdasarkan pemeriksaan sementara, petugas mendapati bahwa Baidowi diduga bergantian menyetir dengan putra Gus Aab.

Baca juga: Mobil Ketua Lembaga Dakwah PBNU Kecelakaan di Tol Ngawi, 1 Meninggal

Diduga alami "aquaplaning"

Di sekitar Kilometer 549 B, mobil Fortuner yang ditumpangi Gus Aab oleng ke kiri dan menabrak pembatas jalan.

Selanjutnya mobil tersebut terpental dan terbalik masuk parit. Kondisi mobil pun ringsek.

"Menurut keterangan saksi, di lokasi kejadian cuaca hujan, mungkin pengemudi tidak mampu menguasai laju kendaraan dan kurang hati-hati sehingga kendaraan mengalami kecelakaan," kata Dian.

Berdasarkan hasil olah TKP, Fortuner bernomor polisi P 1672 HO tersebut mengalami kecelakaan tunggal diduga karena aquaplaning. Aqualaning adalah kondisi saat mobil seperti kehilangan daya cengkeram dan menjadi kehilangan kendali.

"Kemarin kondisi cuaca hujan gerimis, didiga mengalami aquaplaning, kecelakaan tunggal," tandas dia.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Tunggal Mobil Ketua Bidang Lembaga Dakwah PBNU di Tol Ngawi

Sopir meninggal, Gus Aab luka

Ilustrasi rumah sakit.KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi rumah sakit.

Akibat kecelakaan itu, pengemudi Fortuner bernama Muhammad Baidowi (30) yang merupakan warga Dusun Krajan Karangan, Desa Curah Kalong, Bangsal Sari, Jember meninggal di lokasi kejadian.

Kemudian Gus Aab dan putranya Hisyam Abdullah (18) mengalami luka dan dirawat di RS Widodo Ngawi.

Kapolres Ngawi AKBP Argoyuwono mengungkapkan, Gus Aab kemudian dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya.

Dari keterangan dokter, Gus Aab yang merupakan Pengasuk Pondok Pesantren Darul Arifin Curah Kalong Bangsalsari Jember itu mengalami patah tulang.

"(Saat dijenguk) Beliau sudah sadar namun belum bisa diajak berkomunikasi," tutur Kapolres.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Sukoco), Antara


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau