Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Kopi di Sebuah Kedai Dicuri, Pelaku Tinggalkan Jejak Semprotan Cat

Kompas.com, 17 Desember 2023, 16:00 WIB
Nugraha Perdana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Aksi pencurian dua mesin penggiling biji kopi dan satu mesin espreso terjadi di Kedai Kopi Sri Rejeki, Jalan A Yani, Kota Malang, Jawa Timur. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (16/12/2023).

Pemilik Kedai Kopi Sri Rejeki, Fadhil Delvinsyah Putra (24) memperkirakan, peristiwa tersebut terjadi usai dirinya pulang dari kedai sekitar pukul 04.00 WIB.

Sebelum dirinya pulang, jendela dan pintu kedai sudah dalam kondisi terkunci semua.

Baca juga: 2 Pelaku Pencurian Aset di Kantor Pemkab Keerom Ditangkap Polisi

"Jam operasionalnya, seharusnya pukul 01.00 WIB malam sudah tutup, tetapi kemarin sampai pukul 04.00 WIB pagi, karena ada teman juga sekalian main game juga, dengar adzan saya pulang, sudah terkunci semua," kata Fadhil pada Minggu (17/12/2023).

Dia baru mengetahui, alat-alat pengolah kopi miliknya dicuri setelah kembali ke kedai sekitar pukul 15.00 WIB. Awalnya, Fadhil janggal karena posisi jendela belakang tidak terkunci.

Kemudian, saat mengecek semua isi di dalam kedai ditemukan adanya barang-barang yang hilang. Di antaranya, dua mesin penggiling biji kopi dan satu mesin espreso. Pencuri merusak laci tempat penyimpanan alat-alat kopi tersebut.

"Balik lagi ke kedai sekitar pukul 15.00 sore, ada hal yang janggal, jendela belakang harusnya dalam keadaan sudah tertutup. Ini kebuka sedikit, enggak terkunci. Laci tempat menyimpan ini dirusak, sampai kondisi tempat kuncinya rusak, pintunya rusak, baut-bautnya lepas," katanya.

Dia berkeyakinan, pencuri melancarkan aksinya sekitar pukul 04.00 - 08.00 WIB. Sebab, warung nasi lalapan yang berada di sebelah kedainya buka sekitar pukul 08.00 WIB. Penjual warung nasi lalapan tersebut tidak melihat adanya orang masuk ke kedainya.

Diduga pelaku masuk ke dalam kedai lewat pintu depan yang terdapat celah kecil pada bagian bawahnya. Selain itu dimungkinkan, pelaku juga bisa melalui belakang kedai.

"Untuk kerugian perkiraan sekitar Rp 7 juta," katanya.

Pelaku juga meninggalkan jejak dengan adanya bekas coretan cat semprot di bagian belakang kedai. Fadhil juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Blimbing.

"Untuk mesin steamer susu, gas, kompor, biji kopi senilai Rp 600.000, timbangan, uang, itu aman semua," katanya.

Tidak ada kamera CCTV di dalam dan luar kedai tersebut. Sehingga, dirinya belum mengetahui pasti wajah pelaku beserta aksinya.

Baca juga: Pria di Banjarbaru Curi Uang Mahar Nikah Rp 33 Juta, Dipakai untuk Foya-foya

Untuk saat ini, Fadhil masih berjualan dengan meminjam alat-alat kopi milik temannya. Selain itu, untuk memperketat keamanan, barang-barang yang dinilai penting di kedainya dibawa pulang setiap usai berjualan.

"Jadi barang-barang krusial dibawa pulang, nanti pas buka dibawa lagi kesana," katanya.

Kapolsek Blimbing, Kompol Partahan Octavianees Panjaitan mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dari pelapor. Selain itu, peristiwa tersebut saat ini masih diselidiki.

"Masih dalam proses penyelidikan, dan pelapor sudah kami mintai keterangan," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau