Salin Artikel

Mesin Kopi di Sebuah Kedai Dicuri, Pelaku Tinggalkan Jejak Semprotan Cat

Pemilik Kedai Kopi Sri Rejeki, Fadhil Delvinsyah Putra (24) memperkirakan, peristiwa tersebut terjadi usai dirinya pulang dari kedai sekitar pukul 04.00 WIB.

Sebelum dirinya pulang, jendela dan pintu kedai sudah dalam kondisi terkunci semua.

"Jam operasionalnya, seharusnya pukul 01.00 WIB malam sudah tutup, tetapi kemarin sampai pukul 04.00 WIB pagi, karena ada teman juga sekalian main game juga, dengar adzan saya pulang, sudah terkunci semua," kata Fadhil pada Minggu (17/12/2023).

Dia baru mengetahui, alat-alat pengolah kopi miliknya dicuri setelah kembali ke kedai sekitar pukul 15.00 WIB. Awalnya, Fadhil janggal karena posisi jendela belakang tidak terkunci.

Kemudian, saat mengecek semua isi di dalam kedai ditemukan adanya barang-barang yang hilang. Di antaranya, dua mesin penggiling biji kopi dan satu mesin espreso. Pencuri merusak laci tempat penyimpanan alat-alat kopi tersebut.

"Balik lagi ke kedai sekitar pukul 15.00 sore, ada hal yang janggal, jendela belakang harusnya dalam keadaan sudah tertutup. Ini kebuka sedikit, enggak terkunci. Laci tempat menyimpan ini dirusak, sampai kondisi tempat kuncinya rusak, pintunya rusak, baut-bautnya lepas," katanya.

Dia berkeyakinan, pencuri melancarkan aksinya sekitar pukul 04.00 - 08.00 WIB. Sebab, warung nasi lalapan yang berada di sebelah kedainya buka sekitar pukul 08.00 WIB. Penjual warung nasi lalapan tersebut tidak melihat adanya orang masuk ke kedainya.

"Untuk kerugian perkiraan sekitar Rp 7 juta," katanya.

Pelaku juga meninggalkan jejak dengan adanya bekas coretan cat semprot di bagian belakang kedai. Fadhil juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Blimbing.

"Untuk mesin steamer susu, gas, kompor, biji kopi senilai Rp 600.000, timbangan, uang, itu aman semua," katanya.

Tidak ada kamera CCTV di dalam dan luar kedai tersebut. Sehingga, dirinya belum mengetahui pasti wajah pelaku beserta aksinya.

Untuk saat ini, Fadhil masih berjualan dengan meminjam alat-alat kopi milik temannya. Selain itu, untuk memperketat keamanan, barang-barang yang dinilai penting di kedainya dibawa pulang setiap usai berjualan.

"Jadi barang-barang krusial dibawa pulang, nanti pas buka dibawa lagi kesana," katanya.

Kapolsek Blimbing, Kompol Partahan Octavianees Panjaitan mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dari pelapor. Selain itu, peristiwa tersebut saat ini masih diselidiki.

"Masih dalam proses penyelidikan, dan pelapor sudah kami mintai keterangan," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/17/160027878/mesin-kopi-di-sebuah-kedai-dicuri-pelaku-tinggalkan-jejak-semprotan-cat

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com