Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Geruduk Kantor Oknum Perangkat Desa di Tulungagung yang Diduga Cabuli Keponakan

Kompas.com - 14/12/2023, 17:39 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Ratusan warga menggeruduk kantor Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).

Mereka menuntut seorang oknum perangkat desa berinisial PR diberhentikan dari jabatan lantaran diduga mencabuli perempuan di bawah umur berusia 15 tahun.

Korban yang masih duduk di bangku SMP, bahkan diduga masih memiliki hubungan kekerabatan atau keponakan dari perangkat desa tersebut.

Baca juga: Anaknya Jadi Korban Pencabulan, Ibunda: Kalau Lihat Medali, Sedih Hati Saya

Mayoritas warga yang berunjuk rasa adalah ibu-ibu rumah tangga. Mereka beramai-ramai membentangkan poster berisi kalimat protes, 'Pecat Perangkat Asusila', 'Kami Tidak Butuh Perangkat Desa Mesum'.

Di hadapan Kepala Desa Gesikan, Camat dan Kapolsek Pakel, massa yang berunjuk rasa mendesak pelaku dicopot dari jabatan.

"Ia (pelaku) secepatnya harus dicopot. Karena tidak pantas menjadi perangkat desa," teriak salah satu warga yang hadir di Balai Desa Gesikan, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Detik-detik Wanita di Tulungagung Tinggalkan Sepeda Motor di Rel karena Panik KA Melintas

 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Gesikan Nurhadi Setiawan membuat surat merespons aspirasi warga. Surat tersebut berisi persetujuan pencopotan jika oknum perangkat desa dipastikan bersalah.

Selanjutnya, surat yang sudah ditandatangani oleh kepala Desa Gesikan, dibacakan langsng di hadapan warga.

"Dengan ini menerima dan mendukung, satu aspirasi masyarakat Desa Gesikan, tentang proses penegakan disiplin, kepada saudara PR, perangkat Desa Gesikan, atas dugaan asusila dan pelanggaran lainnya. Dua, diproses secara prosedural dan akuntabel. Demikian surat pernyataan ini kami laksanakan dengan penuh tanggung jawab," terang Kepala Desa Gesikan Nurhadi Setiawan.

Setelah surat pernyataan tersebut dibacakan oleh kepala desa, warga merasa lega dan membubarkan diri dengan tertib.

Juru Bicara Aksi Hadi Winoto mengungkapkan, dugaan tindak asusila yang dilakukan oleh PR meresahkan warga desa.

"Korbannya ini anak perempuan dan masih di bawah umur. Dan tuntutan kami adalah agar perangkat desa ini dipecat dengan tidak hormat," ujar dia, Kamis.

Baca juga: Pencabulan 6 Santriwati di Banyumas, Awalnya Diajak Ziarah Ternyata ke Hotel

Kasus dugaan pencabulan tersebut, sudah mencuat sekitar dua bulan lalu dan sudah diketahui oleh pemerintah desa.

Pihak pemerintah Desa Gesikan, sebelumnya juga sudah  berupaya menjembatani antara PR dengan pihak keluarga korban.

Dalam proses mediasi dikantor Desa Gesikan dua bulan silam, PR membantah telah bertindak asusila terhadap terduga korban.

"Kedua pihak sepakat untuk berdamai. Namun rinciannya seperti apa bentuk perdamaian itu, tidak ada," terang Nurhadi Setiawan.

Baca juga: Kasus Pencabulan Anak di Mamuju, Pelaku Sebut Ada 20 Korban

Pihak keluarga korban sudah membuat laporan resmi ke Polsek Pakel kemudian diteruskan ke Polres Tulungagung.

Kasus ini kini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung.

"Kasusnya sudah ada di kepolisian. Korban sudah dimintai keterangan,” ujar Nurhadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Surabaya
Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Surabaya
3 Tersangka Kasus Film 'Guru Tugas' Terancam 6 Tahun Penjara

3 Tersangka Kasus Film "Guru Tugas" Terancam 6 Tahun Penjara

Surabaya
Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film 'Guru Tugas', Sutradara dan Pemain

Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film "Guru Tugas", Sutradara dan Pemain

Surabaya
Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Surabaya
Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Surabaya
4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com