KOMPAS.com - Praka Dwi Bekti Probo yang gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata KKB di Papua mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayor Jendral TNI Hariyanto, mengatakan, kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Kopda Anumerta merupakan tanda jasa bagi prajurit yang gugur dalam tugas.
Hal ini diungkapkannya saat mengantarkan jenazah Praka Dwi Bekti Probo kepada keluarga.
Baca juga: Gugur Saat Menyergap KKB di Papua, Jenazah Praka Dwi Bekti Probo Dimakamkan di TMP Madiun
"Karena gugur melaksanakan tugas negara dalam rangka operasi pengamanan di Papua, ada hak yang diterima dari negara di antaranya tanda kenaikan pangkat luar biasa sudah didapatkan dari Mabes TNI dalam waktu dua hari dari Praka mejadi Kopral Dua,” ujarnya Senin (27/11/2023).
Hariyanto menambahkan, selain mendapat kenaikan pangkat luar biasa, istri dan anak Praka Dwi Bekti Probo juga akan mendapat santunan dari Asabri sekitar Rp 500 juta serta biaya pendidikan anak.
"Santunan Asabri sekitar setengah miliar rupiah, kemudian untuk santunan janda dan santunan biaya sekolah, pengembalian tabungan, tidak sampai satu minggu semua akan cair bisa sedikit membantu keluarga," imbuhnya.
Praka Dwi Bekti Probo, menurut Hariyanto, gugur saat terjadi kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata KKB di Papua. Serangan KKB di Papua terjadi secara mendadak kemudian menghilang.
Baca juga: Prajurit TNI Asal Boyolali Gugur Usai Kontak Senjata dengan KKB di Papua
"Pasukannya masih ada di sana. Saat ini tidak ada kontak senjata, kemarin hanya sekali itu mereka langsung menghilang. Itulah risiko dari pelaksanaan tugas operasi di manapun," ucapnya.
Sebelumnya, Praka Dwi Bekti Probo sempat menghubungi orang tuanya, Sumarsono, melalui video call pada Kamis (23/11) sekitar pukul 15.00 WIB. Dia meminta doa selamat untuk tugas penyergapan KKB.
"Hari Kamis sore itu jam 3 sore sini sempat video call waktu mau berangkat penyergapan. Dia minta doa supaya selamat dalam tugas," katanya.
Namun takdir berkata lain. Praka Dwi Bekti Probo gugur dalam peristiwa tersebut dalam kontak senjata di Nduga Papua Pegunungan, Sabtu (25/11).
Praka Dwi Bekti Prasojo gugur bersama 3 prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa lainnya.
Jenazah Praka Dwi Bekti Probo sempat disemayamkan dan dishalatkan di rumah duka di Desa Tamanarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur sekitar pukul 14:00 WIB.
Setelah itu, jenazah diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan Madiun pada pukul 14.40 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.