KOMPAS.com – Jasad ibu muda bernama Fitriani (21) asal Sulawesi Tenggara terkubur selama dua tahun di bawah lantai kamar rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Keberadaan jasad ibu dengan dua anak itu baru diketahui Selasa (21/11/2023) dalam keadaan tinggal tulang belulang.
Terungkapnya kisah ini saat Sugeng Riyadi (46) merenovasi rumah yang baru dia beli dua bulan lalu dari SH (30), suami Fitriani. Sugeng merupakan kakak ipar SH.
Pekerja membongkar lantai kamar di rumah itu yang ditutup dengan cor baru. Bagian yang dicor itu berbeda dengan bagian lantai yang lain.
Baca juga: Kerangka Manusia Dicor di Blitar adalah Korban Pembunuhan Suaminya Sendiri
Polisi telah menetapkan SH (30), suami Fitriani, sebagai tersangka yang membunuh dan mengubur jasad Fitriani serta menutup lubang galian di kamar itu dengan cor tebal.
Kakak ipar SH lainnya, Subagyo (53), menuturkan bahwa warga sekitar dan pihak keluarga tidak menaruh curiga meskipun Fitriani tidak terlihat selama dua tahun terakhir.
Menurut Subagyo, ketidakcurigaan itu disebabkan oleh pengetahuan warga dan pihak keluarga soal retaknya hubungan suami-istri antara SH dan Fitriani.
Hubungan mereka sudah retak sejak lebih dari dua tahun karena keberadaan pria lain.
“SH menyikapinya dengan memutuskan berpisah dengan Fitriani dan menyerahkan istrinya itu kepada pria lain itu. Bahkan waktu penyerahan itu saya ikut menyaksikan,” tuturnya.
Maka setelah selama 2 tahun lebih tidak melihat keberadaan Fitriani, lanjutnya, warga sekitar rumah SH pun tidak terlalu curiga. Mereka menyangka Fitriani sudah tinggal bersama pria lain.
Baca juga: Polisi Sebut Kerangka Manusia yang Dicor di Blitar adalah Istri Pemilik Rumah
Memang, Subagyo membenarkan bahwa sekitar satu pekan setelah “penyerahan” Fitriani kepada pria di desa tetangga itu, sesekali Fitriani terlihat pulang ke rumah SH untuk menemui kedua anaknya.
Namun setelahnya, Fitriani kembali tidak pernah lagi terlihat hingga terbongkarnya keberadaan kerangka manusia yang dikubur di bawah lantai kamar rumah SH pada Selasa (21/11/2023).
“Istri saya, kakak kandung SH, pernah menanyakan keberadaan Fitriani setelah lama tidak terlihat. Tapi dijawab SH bahwa Fitriani keluar kota-lah, ke Surabaya-lah,” tuturnya.
Menurut Subagyo, pihak keluarga sebenarnya mengetahui adanya cor baru di lantai kamar rumah SH selama ini.
Apalagi, rumah Subagyo dan istrinya, Domiratun, berdekatan dengan rumah SH.
“Dia (SH) bilangnya lantai yang dicor itu tempat mengubur pusaka, keris,” ujarnya.
Baca juga: Kerangka Manusia Dicor di Blitar Diduga Perempuan Asal Sulawesi yang Merupakan Istri Pemilik Rumah
Karena itu, lanjutnya, mereka tidak begitu curiga mendapati fakta bahwa pintu kamar di mana jasad Fitriani dikubur itu selalu dalam keadaan terkunci.
Apalagi, kata Subagyo, SH memang selama ini memiliki kegemaran mengoleksi benda-benda antik termasuk keris.
Subagyo juga mengakui bahwa Domirotun pernah mendengar suara dari rumah SH yang mungkin berasal dari aktvitas seseorang menggali lantai.
Namun, anehnya tidak terbersit di pikiran mereka akan apa yang sebenarnya terjadi.
"Baru setelah terbongkar temuan kerangka itu, kami merangkai lagi ingatan-ingatan itu,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Sugeng Riyadi (46), menemukan tengkorak dan tulang belulang manusia terkubur di bawah lantai kamar rumah yang baru dua bulan dia beli dari adik iparnya yang berinisial SH.
Penemuan tengkorak dan tulang belulang itu berawal dari dimulainya proses renovasi rumah yang terletak di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Selasa (21/11).
Baca juga: Temuan Kerangka Manusia Dicor di Rumah Blitar, Sempat Dikira yang Dikubur adalah Keris
Pekerja renovasi rumah penasaran dengan keberadaan bagian dari lantai kamar yang dicor.
Mereka membongkar cor dan menemukan kerangka manusia dalam posisi duduk atau jongkok.
Tiga hari kemudian polisi mengungkapkan bahwa kerangka manusia tersebut adalah Fitriani.
Sehari kemudian, polisi menetapkan SH sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap Fitriani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.