Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Minta Keamanan Jembatan Kaca Bromo Ditingkatkan agar Kejadian di Banyumas Tak Terulang"

Kompas.com - 27/10/2023, 14:34 WIB
Ahmad Faisol,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sunaryono meminta pengelola jembatan kaca di Bromo yang rencananya diresmikan dalam waktu dekat, meningkatkan standar keamanannya.

Hal itu menyusul insiden pecahnya jembatan kaca di Hutan Pinus Limpakuwus Banyumas, Jawa Tengah yang menelan korban jiwa.

"Bromo juga memiliki jembatan kaca yang tak lama lagi akan diresmikan. Kami minta standar keamanannya ditingkatkan agar kejadian di Banyumas tidak terulang di Bromo," kata Sunaryono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Ujung Jembatan Kaca Penghubung Kampung Warna Warni dan Tridi Kota Malang Retak, Terancam Ditutup

Sunaryono meminta pengelola jembatan kaca memikirkan faktor keamanan bagi wisatawan saat tempat tersebut sudah dibuka untuk umum.

"Secara nonfisik kami juga minta dilibatkan misalnya dengan mengundang tokoh spiritual dan tokoh adat di kawasan Bromo. Pembukaan jembatan kaca itu juga butuh kesiapan secara spiritual," tandas Sunaryono.

Baca juga: Khofifah Terpeleset di Jembatan Kaca Bromo, Ini Imbauan dari Ahli agar Jembatan Aman

Menurutnya, jembatan kaca Bromo melengkung dan rawan terjatuh karena licin. Ditambah lagi, kawasan Bromo berkabut pada pagi dan sore hari sehingga dimungkinkan membuat lantai kaca menjadi lembab.

"Jadi harapan kami ada tali pengalaman seperti pendaki bagi wisatawan yang melintas di jembatan kaca. Biar ketika terjadi kemungkinan terburuk seperti kaca pecah, wisatawan tidak langsung terjun ke jurang, masih bisa terselamatkan oleh tali yang dipasang. Itu sih harapan saya," tambah Sunaryono.

Sunaryono yang merupakan warga asli Desa Ngadisari menyebutkan, jembatan kaca sebenarnya paling pas berada di dusun Usung Ageng, sehingga wisatawan bisa melihat aktivitas pertanian warga lokal.

Di tempat terpisah, Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Pemkab Probolinggo Bambang Heriwahjudi mengungkapkan, sejauh ini belum ada pembicaraan detail mengenai jembatan kaca Bromo.

"Tapi sudah persiapan. Jembatan kaca Bromo itu masuk dalam wisata minat khusus, artinya jembatan kaca boleh dilintasi bagi wisatawan yang berani dan sehat secara fisik. Keamanan jembatan kaca Bromo sudah diperhitungkan," kata Judi.

Menurutnya, lantai kaca di jembatan Bromo memiliki ketebalan 25 sentimeter dengan jenis kaca Sentry Glass Plus. Daya tampungnya sebanyak 100 orang.

Baca juga: Imbas Insiden Jembatan Kaca Pecah hingga Tewaskan 1 Wisatawan, Seluruh Wahana Serupa di Banyumas Ditutup

Namun dilakukan pembatasan 30 orang dengan durasi waktu tertentu.

Jembatan kaca Bromo ini memiliki panjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter dan dibangun di atas jurang berkedalaman 80 sampai 100 meter. Lokasi Jembatan Kaca Seruni Point berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Diberitakan sebelumnya, jembatan kaca setinggi 15 meter di tempat wisata The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pecah, Rabu (25/10/2023).

Akibatnya, empat orang wisatawan asal Cilacap yang sedang selfie atau swafoto terjatuh. Salah satu di antaranya tewas dalam peristiwa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Surabaya
Kronologi Tabrakan 2 'Speedboat' di Telaga Sarangan

Kronologi Tabrakan 2 "Speedboat" di Telaga Sarangan

Surabaya
Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Surabaya
Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Surabaya
1 Warga Meninggal Usai 'Nyebur' ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

1 Warga Meninggal Usai "Nyebur" ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

Surabaya
Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Surabaya
Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Surabaya
Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com