Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rem Blong, Truk Tronton di Bangkalan Seruduk Bapak dan Anak sampai Tewas

Kompas.com, 12 Oktober 2023, 11:13 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com- Diduga mengalami rem blong, sebuah truk tronton menabrak  pengendara motor di Jalan Raya Lombang Dajah, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (11/10/2023) malam.

Dalam peristiwa ini, seorang ayah berinisial S (42) dan anaknya, A (8) meninggal dunia di lokasi kejadian. Keduanya merupakan warga asal Kenjeran, Kota Surabaya.

Baca juga: Bertemu Pelaku, Salah Satu Korban Tabrakan Ferrari Sepakat Berdamai

Kronologi

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bangkalan, Iptu Wiwid Heru Santoso menjelaskan, mulanya truk tronton bernomor polisi L 9811 US dikendarai oleh BM (44) asal Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Tronton bermuatan bata tersebut melaju dari arah Bangkalan hendak ke Kabupaten Sumenep. 

"Saat tiba di lokasi kejadian, sopir truk mengaku bahwa remnya blong dan kendaraan tidak bisa dikendalikan hingga berada di lajur kanan," ujar Wiwid, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Fakta Kasus Tabrakan Ferrari di Senayan, Sopir Ngebut dan Ngantuk

Di waktu bersamaan, S (42) dan anaknya A (8) sedang berboncengan menggunakan motor bernomor polisi L 2484 CAK melintas dari arah berlawanan.

Truk akhirnya menyeruduk motor tersebut sampai terseret sejauh 10 meter. 

"Tronton yang melaju ke kanan jalan menabrak motor korban. Tronton baru bisa berhenti setelah menabrak pohon di pinggir jalan hingga tumbang," terangnya. 

Wiwid menambahkan, pohon yang tumbang kemudian menimpa mobil Xenia yang dikendarai MB (28) asal Kabupaten Slememan, Jawa Tengah. Mobil yang sama-sama berlawanan arah dengan tronton itu, mengalami ringsek di bagian depan pada penutup mesin.

"Pengendara mobil Xenia selamat dan kendaraannya sudah dievakuasi ke Polres Bangkalan. Sedangkan tronton masih di lokasi menunggu evakuasi," ungkapnya. 

Baca juga: Karapan Sapi Piala Presiden di Bangkalan Ricuh, Peserta Bentrok Pakai Sajam

Sedangkan korban meninggal dunia sudah diserahkan ke pihak keluarga. Saat ini sopir truk sementara masih diperiksa di Polres Bangkalan. 

Menurut Wiwid, jumlah kecelakaan di sepanjang jalan raya nasional Kabupaten Bangkalan menuju Sampang dan sebaliknya meningkat.

Pada Rabu (11/10/2023) sore, terjadi kecelakaan di Jalan Raya Desa Kranggan, Kecamatan Galis. Korban atas nama SA (40) asal Kecamatan Terjun, Kabupaten Sampang meninggal dunia. 

Baca juga: Kurang Jaga Jarak, Ayah dan Anak Kecelakaan di Tol Cipularang

Pada Sabtu (7/10/2023), kecelakaan juga terjadi di jalan raya Desa Lombang Dajah Kecamatan Blega, Bangkalan, Sabtu (7/10/2023). Korban tewas, Hadori (60) ditabrak dua kendaraan berbeda dari arah berlawanan.

"Masih ada kecelakaan lain yang tidak merenggut nyawa. Kami imbau masyarakat yang lelah agar tidak memaksakan diri berkendara. Kendaraan yang akan digunakan, juga mohon dicek kondisinya agar tidak membahayakan orang lain," tandasnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau