Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2023, 15:56 WIB
Bagus Supriadi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Bakal calon presiden Anies Baswedan menceritakan keberhasilannya menutup tempat hiburan Alexis saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Hal itu diceritakan Anies kepada para kiai di Ponpes Nuris Antirogo, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Kamis (28/9/2023).

“Saya ingin cerita sedikit kasus di Jakarta, dulu di Jakarta ada satu tempat yang sangat berkuasa, tidak bisa diotak-atik. Namanya Alexis,” kata Anies dalam acara silaturahmi dengan para alim ulama Kabupaten Jember.

Anies mengatakan, banyak yang sudah tahu tempat hiburan Alexis itu seperti apa, sehingga ia tidak perlu menjelaskan secara detail situasi di dalam Alexis.

Baca juga: Bawa Anies Ketemu Para Kiai di Jember, Cak Imin: Ini Penting...

“Pokoknya tempat itu tempat yang tidak perlu kita datangi, kira-kira begitu,” ucap dia.

Dia menilai, untuk menutup Alexis sangat sulit. Menurutnya, tempat hiburan itu sudah sering didemo, namun tetap tidak bisa ditutup.

“Didemo, didemo, didemo tidak bisa-bisa, protes mendhal (mental) semuanya,” terang dia.

Baca juga: Di Jatim, Prabowo Temui Kiai, Anies-Cak Imin Safari ke Ponpes

Ia mengaku, Alexis sudah seperti tempat yang memiliki kekuatan penuh. Kemudian, saat dirinya menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, ia memutuskan untuk menutup tempat hiburan itu.

“Setelah pergantian kepemimpinan, tempat itu langsung ditutup cukup dengan selembar kertas dan sebuah tanda-tangan,” aku dia.

Anies mengaku tindakan tersebut merupakan kewenangan yang dimiliki pemimpin.

Anies mengaku semua persoalan bisa dicarikan solusinya melalui kewenangan yang dimiliki oleh seorang pemimpin.

“Dengan kewenangan itu, Insyaallah nanti kita justru bisa membantu, membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar,” jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Gathering Sablon Jawa Timuran, Ribuan Pengusaha Sablon Kumpul di Mojokerto

Gathering Sablon Jawa Timuran, Ribuan Pengusaha Sablon Kumpul di Mojokerto

Surabaya
Wali Kota Surabaya Jenguk 2 Petugas Satpol PP yang Dianiaya

Wali Kota Surabaya Jenguk 2 Petugas Satpol PP yang Dianiaya

Surabaya
Mahfud MD: Jika Ada Polisi Berbuat Curang, Laporkan ke Polisi

Mahfud MD: Jika Ada Polisi Berbuat Curang, Laporkan ke Polisi

Surabaya
Tujuan Satpol PP di Surabaya Gunakan Aplikasi Sapu Jagat saat Bertugas

Tujuan Satpol PP di Surabaya Gunakan Aplikasi Sapu Jagat saat Bertugas

Surabaya
Diungkap, Tugas Mahfud MD Bila Terpilih Jadi Wakil Presiden

Diungkap, Tugas Mahfud MD Bila Terpilih Jadi Wakil Presiden

Surabaya
Mensos Tri Risma Salurkan Bantuan untuk Balita Hidrosefalus di Ngawi

Mensos Tri Risma Salurkan Bantuan untuk Balita Hidrosefalus di Ngawi

Surabaya
Polisi Tangkap Pembunuh Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Polisi Tangkap Pembunuh Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Surabaya
4 Bocah Terseret Ombak Pantai Selatan, 1 Tewas

4 Bocah Terseret Ombak Pantai Selatan, 1 Tewas

Surabaya
Kronologi Kecelakaan di Tol Gempol-Pasuruan, Sopir dan Kernet Bus Tewas Usai Tabrak Truk

Kronologi Kecelakaan di Tol Gempol-Pasuruan, Sopir dan Kernet Bus Tewas Usai Tabrak Truk

Surabaya
Ada Mantan Camat dan Kepala Dinas di Lumajang Gabung Timses Prabowo-Gibran

Ada Mantan Camat dan Kepala Dinas di Lumajang Gabung Timses Prabowo-Gibran

Surabaya
Lepas dari Pengawasan Orang Tua, Bocah 4 Tahun di Situbondo Tewas Tenggelam

Lepas dari Pengawasan Orang Tua, Bocah 4 Tahun di Situbondo Tewas Tenggelam

Surabaya
Sosok 'Pengemis Elite' Menginap di Hotel, Datang ke Ponorogo Hanya Bermodal Kardus

Sosok "Pengemis Elite" Menginap di Hotel, Datang ke Ponorogo Hanya Bermodal Kardus

Surabaya
TKD Prabowo-GIbran Bagi-bagi Nasi Kotak dan Susu Saat CFD di Lumajang

TKD Prabowo-GIbran Bagi-bagi Nasi Kotak dan Susu Saat CFD di Lumajang

Surabaya
Detik-detik Rumah di Ngawi Porak-poranda Tersambar Petir, Warga: Suaranya seperti Bom

Detik-detik Rumah di Ngawi Porak-poranda Tersambar Petir, Warga: Suaranya seperti Bom

Surabaya
Mahfud: Indonesia Hanya Bisa Maju Saat Bersatu dengan Keislaman

Mahfud: Indonesia Hanya Bisa Maju Saat Bersatu dengan Keislaman

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com