BATU, KOMPAS.com - Muhammad Panji Saputra menyumbangkan medali emas bagi Kota Batu dalam pacuan kuda di ajang Pekan Olahraga Provinisi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) di Sidoarjo, Jawa Timur.
Panji bercerita, ketekunan mengantarkannya meraih kemenangan di kategori Kelas G 1.000 meter dan mengharumkan nama Kota Batu.
Baca juga: Saat Pemain Futsal Porprov Jatim Tendang Lawan yang Sedang Selebrasi Sujud Syukur...
Bagi Panji, kunci sukses meraih medali emas dalam ajang Porprov Jatim VIII tahun 2023 yakni keuletan dan kedisiplinan.
Selain itu, atlet harus memahami karakter kuda yang digunakannya. Adapun kuda yang dipakai Panji berjenis kelamin jantan berwarna coklat dan dinamai Putra Talaut.
"Kunci utama latihan rutin, disiplin dan belajar terus belajar. Harus paham dengan karakter kudanya. Waktu persiapan Porprov, saya latihan di Pacitan, ada trek pacunya selama 1 bulan," kata pria asal Desa Pesanggrahan, Kota Batu itu, Senin (25/9/2023).
Baca juga: Kronologi Pemain Futsal Porprov Jatim Ditendang Lawan Saat Selebrasi Sujud Syukur
Dalam ajang Porprov Jatim VIII tahun 2023, Panji juga sempat tidak mau tidur di hotel. Dia lebih memilih tidur di kandang kuda.
"Saya enggak mau tidur di hotel, saya milih di kandang, kan kalau kuda pacu bangun pagi, terus latihan, kalau di hotel kebanyakan tidur, mau ke kandang kuda kesulitan, maksudnya enggak enak, enggak nyaman kalau enggak lihat kuda," kata dia.
Baca juga: Wali Kota Malang Sesalkan Tindakan Pemain Futsal Tendang Lawan Saat Selebrasi Sujud di Porprov Jatim
Panji sudah terbiasa beraktivitas dengan kuda sejak tahun 2012. Saat itu, ia masih duduk di bangku Kelas V SD dan usianya baru 11 tahun.
Pada tahun itu, dia sudah mengenal pelatihnya yang bernama Sutikno. Awalnya, dia hanya bermain-main melihat kuda-kuda yang ada di rumah Sutikno.
"Mulai 2012, saya sudah sering main ke rumahnya Pak Sutik, itu pelatih saya dan pemilik kudanya, saat itu saya usia 11 tahun, kelas 5 SD waktu itu," kata Panji.
Panji mengatakan, awalnya dia hanya ikut-ikutan merawat kuda milik Sutikno. Kemudian, Panji mulai berlatih kuda pacu dengan kuda jenis lokal peranakan selama tiga tahun.
Pada tahun 2016, Panji baru pertama kalinya meraih Juara 1 dalam ajang latihan bersama pacuan kuda lokal di Karangploso, Kabupaten Malang.
"Ya awal-awalnya ikut-ikut ngerawat, enggak langsung jadi joki, terus coba-coba naik kuda, selama tiga tahun, terus pertama naik kuda di pacu 2016, dengan kuda jenis lokal peranakan kudanya, langsung dapat juara 1 waktu itu. Pertama pacuan di daerah-daerah aja, enggak langsung ikut pacuan nasional," katanya.
Baca juga: Joki Cilik Tewas, Acara Pacuan Kuda Wali Kota Bima Cup Tetap Digelar
Selanjutnya, Panji meraih Juara II dalam Pacuan Kuda Piala Gus Muhaimin dalam kategori Kelas F 1.200 Meter di Lapangan Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri pada 2022.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.