Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Makam Troloyo, Makam Islam Zaman Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 16/09/2023, 23:32 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Makam Troloyo terletak di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Makam Troloyo merupakan pemakaman Islam pada zaman Kerajaan Majapahit. Namun tidak setiap muslim dimakamkan di tempat ini.

Kepopuleran Makam Troloyo karena terdapat makam Syekh Jumadil Kubro, kakek Sunan Ampel atau sesepuh Walisongo.

Makam Troloyo

Ziarah Makam Troloyo

Kompleks Makam Troloyo telah ada sejak abad ke-14. Lokasinya tidak jauh dari situs-situs peninggalan kerajaan Majapahit.

Beberapa batu nisan di Makam Troloyo bercorak Islam yang berangka tahun 1350 dan 1478.

Temuan tersebut membuktikan bahwa agama Islam telah dianut oleh sebagian kecil penduduk ibu kota Majapahit.

Baca juga: Museum Trowulan di Mojokerto: Daya Tarik, Sejarah, dan Harga Tiket

Setiap Jumat Legi diadakan ziarah ke pemakaman ini. Masyarakat meyakini dengan mengunjungi makam tersebut akan mendapatkan berkah.

Hal ini lantaran, orang-orang yang dimakamkan dianggap memiliki kharisma.

Makam Troloyo buka selama 24 jam. Harga tiket masuk Makam Troloyo sebesar Rp 5.000.

Siapa saja yang dimakamkan di Makam Troloyo?

Makam Troloyo terdiri dari dua kompleks makam, yaitu makam di bagian depan (tenggara) dan di bagian begian belakang (barat laut).

Terdapat sekitar 19 tokoh yang dimakamkan di pemakaman tersebut, antara lain  Syekh Al Chusen, Tumenggung Satim Singomoyo, Imamudin Sofari, Patas Angin, Nyai Roro Kepyur, Syekh Jumadil Kubro, Raden Kumdowo, Sunan Ngudung, Ki Ageng Surgi, Syekh Jaelani, Syekh Qohar, serta Ratu Ayu Kenconowungu.

Pada bagian belakang Makam Troloyo terdapat makam tujuh atau kubur pitu yang merupakan makam Pangeran Noto Suryo, Pangeran Noto Kusumo, Gajah Permodo, Naya Genggong, Sabdo Palon, Eman Kinasih, dan Polo Putro.

Syekh Jumadil Kubro

Syekh Jumadil Kubro adalah ulama besar dan berpengaruh dalam penyebaran Islam di Majapahit. Nama lengkapnya adalah Syekh Jamaluddin Al-Husein Al-Akbar.

Syekh Jumadil Kubro berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia tengah. Dia golongan penyebar agama pertama di Nusantara.

Dia memiliki keturunan Nabi Muhammad dari ayahnya, Sayyid Zainul Khusen.

Pada masa kanak-kanan, Syekh Jumadil Kubro tumbuh dan berkembang di bawah asuhan ayahnya.

Baca juga: Makam Syekh Yusuf di Gowa: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Syekh Jumadil Kubro mendapat pendidikan berbagai pemahaman mengenai ilmu agama.

Dia kemudian melanjutkan pendidikan di India, Mekkah, dan Madinah. Pendidikannya tersebut untuk memperdalam ilmu syariah, tasawuh, dan ilmu-ilmu lainnya.

Karena kemahirannya berdakwah, Sultan Turki Muhammad I memerintahkannya untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Kerajaan Majapahit.

Syekh Jumadil Kubro wafat dan dimakamkan di Trowulan sekitar tahun 1376 Masehi.

Sumber:

pariwisata.mojokertokab.go.id

cagarbudayajatim.com

direktoripariwisata.id

pustaka-dikdasmen.kemdikbud.go.id

jatim.nu.or.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

Surabaya
ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

Surabaya
Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Surabaya
Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Surabaya
Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Surabaya
Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Surabaya
Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com