Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid Ziarah ke Makam Gus Dur Sehari Usai Bertemu Prabowo

Kompas.com, 7 September 2023, 20:10 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sehari setelah bertemu Prabowo Subianto, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, melakukan ziarah ke makam ayahnya, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. 

Pantauan Kompas.com, Kamis (7/9/2023), Yenny tiba di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada pukul 17.05 WIB.

Baca juga: Yenny Wahid Manuver ke Prabowo, PKB: Publik Bisa Bedakan, Mana Kontestan, Mana Follower

Ditemani beberapa koleganya, Yenny memasuki kompleks makam keluarga pengasuh pesantren, kemudian memanjatkan doa dan tahlil di pusara makam Gus Dur.

Selain menziarahi makam sang ayah, Yenny juga berziarah dan berdoa di makam kakeknya, KH. Wahid Hasyim, serta makam kakek buyutnya KH. Hasyim Asy'ari.

Baca juga: Yenny Wahid Bilang Istri Gus Dur Tak Cuma Restui Prabowo, tapi Juga Mendoakan

Putri sulung presiden ke-4 RI tersebut mengatakan, ziarah kali ini menjadi bagian dari ikhtiar dirinya sebelum menetapkan arah dukungan terhadap bacapres pada Pemilu 2024.

Dia tak menampik jika tengah mempertimbangkan dukungan kepada Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo, tetapi tidak untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

“Agar saya memiliki ketetapan hati untuk memilih siapa calon yang terbaik, yang kita anggap sebagai calon yang terbaik untuk memimpin Indonesia,” kata Yenny di Pesantren Tebuireng, Kamis petang.

Menurut dia, baik Ganjar maupun Prabowo yang akan tampil dalam Pilpres 2024, masing-masing memiliki sisi kelebihan dan kekurangan sebagai calon pemimpin bangsa.

Dirinya tidak bisa gegabah dalam menentukan arah dukungan, sehingga perlu melakukan penguatan spiritual sebelum mengambil keputusan.

“Ini harus betul-betul jernih sekali untuk bisa melihat dan memutuskan dengan jernih. Pastinya hal itu butuh tuntunan dari yang maha kuasa dan tuntunan spiritual,” ujar Yenny.

Baca juga: Yenny Wahid: Banyak Kiai NU Punya Simpati Besar ke Prabowo

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Yenny Wahid, di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023) sore.

Usai berbincang dengan Prabowo, Yenny Wahid menyebut jika Prabowo memiliki visi yang luar biasa dan masuk dalam daftar teratas calon presiden yang akan didukung untuk Pilpres 2024. 

"Secara rasional berkomunikasi dengan Pak Prabowo, Pak Prabowo ini punya visi yang sangat luar biasa. Bagi kami Pak Prabowo ini top list," ujar Yenny di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023). 

Baca juga: Di Hadapan Prabowo, Yenny Wahid: Sekali Buat Keputusan, Saya Setia

Yenny menyampaikan, dalam menentukan pilihan, biasanya dia akan memakai pertimbangan rasional dan spiritual. Untuk pertimbangan spiritualnya, Yenny masih harus berkunjung ke makam Gus Dur sebelum membuat keputusan. 

"Nah kebetulan saya belum sempat ke sana ini. Jadi, dari sisi pertimbanga spiritual memang saya harus melalui itu dulu," kata dia. 

Meski begitu, secara rasional, Yenny merasa sudah punya kesamaan visi dengan Prabowo. Dia hanya tinggal menapaki pertimbangan spiritual sebelum memutuskan capres yang akan didukung.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau