Salin Artikel

Yenny Wahid Ziarah ke Makam Gus Dur Sehari Usai Bertemu Prabowo

Pantauan Kompas.com, Kamis (7/9/2023), Yenny tiba di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada pukul 17.05 WIB.

Ditemani beberapa koleganya, Yenny memasuki kompleks makam keluarga pengasuh pesantren, kemudian memanjatkan doa dan tahlil di pusara makam Gus Dur.

Selain menziarahi makam sang ayah, Yenny juga berziarah dan berdoa di makam kakeknya, KH. Wahid Hasyim, serta makam kakek buyutnya KH. Hasyim Asy'ari.

Putri sulung presiden ke-4 RI tersebut mengatakan, ziarah kali ini menjadi bagian dari ikhtiar dirinya sebelum menetapkan arah dukungan terhadap bacapres pada Pemilu 2024.

Dia tak menampik jika tengah mempertimbangkan dukungan kepada Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo, tetapi tidak untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

“Agar saya memiliki ketetapan hati untuk memilih siapa calon yang terbaik, yang kita anggap sebagai calon yang terbaik untuk memimpin Indonesia,” kata Yenny di Pesantren Tebuireng, Kamis petang.

Menurut dia, baik Ganjar maupun Prabowo yang akan tampil dalam Pilpres 2024, masing-masing memiliki sisi kelebihan dan kekurangan sebagai calon pemimpin bangsa.

Dirinya tidak bisa gegabah dalam menentukan arah dukungan, sehingga perlu melakukan penguatan spiritual sebelum mengambil keputusan.

“Ini harus betul-betul jernih sekali untuk bisa melihat dan memutuskan dengan jernih. Pastinya hal itu butuh tuntunan dari yang maha kuasa dan tuntunan spiritual,” ujar Yenny.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Yenny Wahid, di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023) sore.

Usai berbincang dengan Prabowo, Yenny Wahid menyebut jika Prabowo memiliki visi yang luar biasa dan masuk dalam daftar teratas calon presiden yang akan didukung untuk Pilpres 2024. 

"Secara rasional berkomunikasi dengan Pak Prabowo, Pak Prabowo ini punya visi yang sangat luar biasa. Bagi kami Pak Prabowo ini top list," ujar Yenny di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023). 

Yenny menyampaikan, dalam menentukan pilihan, biasanya dia akan memakai pertimbangan rasional dan spiritual. Untuk pertimbangan spiritualnya, Yenny masih harus berkunjung ke makam Gus Dur sebelum membuat keputusan. 

"Nah kebetulan saya belum sempat ke sana ini. Jadi, dari sisi pertimbanga spiritual memang saya harus melalui itu dulu," kata dia. 

Meski begitu, secara rasional, Yenny merasa sudah punya kesamaan visi dengan Prabowo. Dia hanya tinggal menapaki pertimbangan spiritual sebelum memutuskan capres yang akan didukung.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/07/201044078/yenny-wahid-ziarah-ke-makam-gus-dur-sehari-usai-bertemu-prabowo

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com