MAGETAN, KOMPAS.com – Harga beras di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, naik hingga Rp 13.000 per kilogram. Diduga, kenaikan harga akibat pasokan beras dari petani menurun.
Haryani, pedagang beras di Pasar Sayur Magetan, mengatakan, kenaikan harga beras terjadi sejak Agustus. Sebelumnya, harga beras Rp 10.000 per kilogram, kemudian naik bertahap menjadi Rp 13.000 per kilogram.
“Kalau kemarin harga eceran beras petani Rp 10.000, kemudian naik Rp 11.000 seminggu terakhir naik lagi menjadi Rp 13.000 per kilogram. Ini untuk beras premium, kalau beras kualitas medium naiknya di harga Rp 12.000,” ujarnya saat ditemui di Pasar Sayur Magetan, Kamis (6/9/2023).
Baca juga: Berangkat Kerja, Buruh Pabrik Rokok di Magetan Tewas Tertabrak Pikap
Sulastri, pedagang beras lainnya di Pasar Sayur Magetan, mengatakan, kenaikan harga beras dipicu musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya. Hal itu menyebabkan pasokan beras dari petani mengalami penurunan.
Meski demikian, dia mengaku belum kesulitan untuk mencari stok beras.
"Tiap tahun pasti ada kenaikan karena musim kemarau, tahun ini kemaraunya agak panjang tapi kenaikan tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu,” katanya.
Baca juga: Semua Beras Mahal, Tahun Ini Paling Mahal
Di tengah kenaikan harga beras, Sulastri menyebutkan, Bulog telah melakukan operasi pasar seminggu sekali dengan kuota setiap pedagang sebanyak 4 kuintal.
Kenaikan harga beras di pasar membuat harga beras operasi pasar Bulog juga mengalami kenaikan.
Pada operasi pasar sebelumnya, Bulog menjual beras ke pedagang Rp 8.500 per kilogram dengan harga jual kepada masyarakat Rp 9.500 per kilogram. Dalam seminggu terakhir, harga beras operasi pasar Bulog naik.
“Saat ini harga jual ke pedagang Rp 10.150 dengan harga jual kepada masyarakat Rp 10.900,” imbuhnya.
Beras dari Bulog lebih diminati masyarakat karena harganya lebih murah dari beras yang dipasok dari petani. Sulastri mengaku, kuota 4 kuintal beras bertahan tak sampai seminggu.
"Beras Bulog lebih laku karena lebih murah, tapi batasan untuk pedagang seminggu sekali 4 kuintal. Itu seminggu enggak sampai sudah habis,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.