Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak El Nino, Harga Beras di Madiun Naik

Kompas.com - 22/08/2023, 17:28 WIB
Muhlis Al Alawi,
Krisiandi

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Panjangnya musim kemarau karena fenomena El Nino berdampak pada kenaikkan harga beras di pasaran Kabupaten Madiun.

Pada ekan ini kenaikkan harga beras di Kabupaten Madiun mencapai Rp 1.500 per kilogram.

Pantauan Kompas.com di Pasar Besar Caruban Kabupaten Madiun kenaikkan harga beras terjadi pada beras jenis medium hingga premium. Sementara beras bulog tak lagi ditemukan di pasaran.

Para pedagang terpaksa menaikkan harga beras lantaran dari penggilingan sudah mengalami kenaikkan harga.

“Di tingkat penggilingan harga beras medium sudah mencapai Rp 11.000 perkilogram untuk kemasan 10 hingga 25 kilogram,” kata Susminingsih.

Baca juga: Penanganan Dampak El Nino, Pemkab Bandung Siapkan 2.000 Hektar Lahan Cadangan

Untuk itu, kata Susminingsih, harga beras medium di pasaran dijual seharga Rp 11.500 per kilogramnya untuk kemasan 10 hingga 25 kilogram.

Sementara itu untuk kemasan 5 kilogram, pedagang menjual dengan harga di atas Rp 11.500.

Tak hanya beras medium, lanjut Suminingsih, beras jenis premium juga mengalami kenaikkan harga.

Sebelumnya, harga beras premium di pasaran berkisar Rp 12.500 per kilogram. Namun saat ini sudah mencapai Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per kilogram.

Harga beras yang naik tidak hanya medium, beras premium juga ikut naik harganya hingga Rp 14.000 per kilogram,” kata Suminingsih.

Baca juga: Tradisi Unik di Krayan Kaltara, Beli Beras Harus 15 Kg, Kaleng Biskuit Menjadi Takaran

Sementara itu untuk ketersediaan beras bulog, Suminingsih mengaku tidak memiliki stok lagi.

Sebelumnya pasokan beras bersubsidi itu datang dua kali dalam sepekan.  

Kini sepekan hanya satu kali. Padahal peminat beras bulog sangat tinggi lantaran harganya hanya Rp 9.400 per kilogram.

Beras biasa sekarang lagi kosong. Satu minggu ini belum ada pasokan lagi. Biasanya seminggu dua kali, sekarang seminggu sekali,” jelas Suminingsih.

Ia menambahkan saat ini dirinya hanya mendapatkan kuota 7 kuintal beras bulog per pekan.

Sebelumnya, kuotanya bisa mencapai dua kali lipat. Jatah beras yang menipis menjadikan penjualan beras itu dalam dua hari sudah habis dibeli warga.

Naik di semua daerah

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Agus Suyuti yang dikonfirmasi terpisah menyatakan, kenaikkan harga beras tidak hanya terjadi di Kabupaten Madiun. Namun kenaikkan harga beras terjadi di seluruh daerah di Indonesia.

“Secara nasional harga beras naik. Tidak hanya di Madiun saja,” kata Agus.

Baca juga: Malaysia Tanam Padi Varietas Adan, Penjualan Beras Krayan Kaltara Menurun

Agus mengatakan belum mengetahui pasti penyebab kenaikkan harga beras di Kabupaten Madiun. Biasanya kenaikkan harga dipicu stok di gudang yang sudah menipis.

Kendati demikian, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog untuk mengetahui penyebab naiknya harga beras di pasaran.

“Biasanya kalau pasokan (beras) berkurang itu ada keterbatasan. Tetapi setelah saya lihat tidak hanya di Madiun saja,” demikian Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Surabaya
Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Surabaya
Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Surabaya
Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Surabaya
Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Surabaya
4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

Surabaya
Kesulitan Jalani Profesi dan Pendidikan, Dua Tunarungu Senang Dapat Alat Bantu Dengar dari Polisi

Kesulitan Jalani Profesi dan Pendidikan, Dua Tunarungu Senang Dapat Alat Bantu Dengar dari Polisi

Surabaya
Embarkasi Surabaya Temukan 3 'Rice Cooker', Jemaah Haji Beralasan Mau Masak Sendiri

Embarkasi Surabaya Temukan 3 "Rice Cooker", Jemaah Haji Beralasan Mau Masak Sendiri

Surabaya
Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa 'Rice Cooker' dan Rokok Berlebih

Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa "Rice Cooker" dan Rokok Berlebih

Surabaya
Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Surabaya
Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com