SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mengimbau warga mewaspadai fenomena El Nino yang dapat menyebabkan kebakaran di lahan terbuka.
Berdasarkan data DPKP Kota Surabaya, sejak Januari hingga 13 Agustus 2023, terjadi 244 kebakaran di lahan terbuka.
Rinciannya, kebakaran alang-alang 106 kali, sampah 65 kali, dan lain-lain 73 kali.
Baca juga: Kepala Bappenas: El Nino Bisa Turunkan Pendapatan Petani hingga 25 Persen
Kepala DPKP Kota Surabaya, Dedik Irianto mengintruksikan agar petugas melakukan patroli di lahan terbuka. Terutama mengecek lokasi yang kerap mengalami kebakaran.
Dedik menyebutkan, langkah tersebut untuk mencegah dampak La Nina di Jatim, sebagaimana peringatan dini yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Teman-teman yang di pos patroli di lahan-lahan terbuka yang sering terjadi kebakaran. Siaganya setiap sekian jam, mereka keliling memantau," kata Dedik, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (22/8/2023).
Baca juga: Kebakaran Laboratorium Tewaskan Mahasiswa, IPB Bentuk 3 Tim Khusus
Selain itu, kata Dedik, petugas DPKP Surabaya juga diminta memberi sosialisasi kepada warga supaya mereka tidak membakar sampah sembarang di lahan terbuka.
"Jadi ada larangan itu, bukan hanya panas tetapi anginnya kencang, dikhawatirkan kalau membakar di lahan terbuka, bisa merambat ke objek lain di sekitarannya," jelasnya.
Dedik meminta masyarakat membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TP) yang sudah disediakan agar langsung diambil oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Membakar lahan terbuka pun menurut Undang-Undang lingkungan, juga tidak dibenarkan, kalau bakar sampah di ruang terbuka tanpa menggunakan teknis tertentu," ujarnya.
Dedik mengungkapkan, sosialisasi tersebut dilakukan lantaran terjadinya kebakaran bisa dicegah. Seperti mengatasi saat waktu krusial api, yakni di empat menit pertama sejak fase awal muncul.
"Lakukan penanganan awal dan menghubungi Command Center 112. Kalau warga melakukan pemadaman awal dengan alat tradisional, seperti anduk basah dan sebagainya, kami akan latih," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.