Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dentuman Tak Terdengar Lagi di di Sumenep, Aktivitas Warga Kembali Normal

Kompas.com - 18/08/2023, 18:54 WIB
Ach Fawaidi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Aktivitas warga di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali normal pada Jumat (18/8/2023).

Warga sudah melakukan aktivitas seperti sedia kala usai setelah dentuman misterius tak terdengar lagi dari bawah tanah rumah warga di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah. Sebelumnya, dentuman tersebut terjadi pada Sabtu (12/8/2023) pekan lalu.

"Sampai saat ini aktivitas warga sudah kembali normal seperti biasanya. Termasuk warga yang sempat mengungsi juga sudah kembali (ke rumah masing-masing) karena sudah tidak ada dentuman lagi," kata Plt Camat Lenteng Suryadi Irawan saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Titik Terang Penyebab Dentuman Misterius di Sumenep, Disebut Tak Ada Risiko Bencana

Menurut Suryadi, aktivitas warga yang kembali normal itu tak lepas dari analisis awal Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yakni dari Tim ahli dari Stasiun Geofisika kelas II BMKG Pasuruan yang menyimpulkan bahwa lokasi dentuman aman untuk ditempati.

Hal itu sejalan dengan imbauan dari BPBD Kabupaten Sumenep yang juga meminta warga untuk tidak panik dan menjalani aktivitas seperti biasanya. Garis polisi yang sempat terpasang kini sudah dilepas.

"Garis polisi sudah tidak ada, teman-teman dari BPBD yang sempat berjaga di lokasi juga sudah kembali. Warga diimbau tenang dan kalau pun terjadi sesuatu untuk dilaporkan," tuturnya.

Sebelumnya, Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan mengatakan, dentuman yang terjadi di Sumenep diduga kuat karena adanya benturan material di bawah tanah.

Hasil itu didapatkan setelah ia bersama tim melakukan observasi dan olah data dari alat yang sebelumnya sempat dipasang selama 24 jam.

"Jenis batuan kapur, biasanya itu ada potensi semacam berongga-rongga di bawah tanah. Tapi kala melihat video yang beredar itu kan intensitas bunyinya kecil," tuturnya.

Baca juga: Lokasi Dentuman Misterius di Sumenep Dipastikan Aman, Warga yang Mengungsi Diimbau Kembali

Benturan ini, menurut Suwarto, terjadi karena ada material batuan yang mengalami pelapukan dan terbawa aliran sungai di bawah tanah.

“Kalau dari hasil rekaman seismograf, tanah di situ punya frekuensi 22,8 Hertz (Hz) yang kita klasifikasikan ke dalam batuan jenis gamping atau karst dengan karakteristik bisa meredam getaran, jadi secara sederhana bisa diartikan fenomena ini aman," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com