Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Asmujiono, Eks Kopassus yang Kibarkan Merah Putih Pertama Kalinya di Puncak Everest

Kompas.com - 17/08/2023, 18:07 WIB
Imron Hakiki,
Reni Susanti

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-78, di Dusun Kebonsari, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang tampak khidmat.

Ratusan warga setempat tampak antusias mengikuti tahapan-tahapan upacara tersebut. Terlihat satu orang peserta yang lebih semangat dibanding lainnya. Badannya tegap, mengenakan baret merah.

Ia adalah Serka (Purn) TNI Asmujiono, mantan prajurit Kopassus yang pertama kali berhasil mengibarkan bendera merah putih di Puncak Everest, 26 April 1997. 

Ia mengibarkan bendera bersama dua prajurit lainnya, Lettu Iwan Setiawan (kini Mayjend TNI), dan Sertu Misirin yang tergabung dalam tim Ekspedisi Everest Indonesia Kopassus.

Baca juga: Pelatih Paskibra Jatuh dari Tiang Saat Betulkan Pengibaran Bendera Merah Putih

Usai mengikuti rangkaian upacara HUT RI ke-78, Asmujiono menceritakan perjuangannya mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi dunia itu.

Di tengah suhu dingin serta minim oksigen, Asmujiono saat itu nekat menantang maut untuk mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Everest.

Asmujiono, mantan pasukan Kopassus TNI AD yang pertama kali kibarkan bendera merah putih di puncak Everest tahun 1997 silam, saat hormat kepada bendera merah putih di momen HUT RI ke 78.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Asmujiono, mantan pasukan Kopassus TNI AD yang pertama kali kibarkan bendera merah putih di puncak Everest tahun 1997 silam, saat hormat kepada bendera merah putih di momen HUT RI ke 78.

Hal itu demi rasa cintanya kepada negeri serta misi pengibaran bendera Merah Putih di Puncak Everest atas perintah tugas Satuan Komando Pasukan Khusus (Koppasus) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD), yang saat itu dipimpin Mayjend TNI Prabowo Subianto (sekarang Letjend (Purn) TNI.

"Misi itu dibuat oleh Pak Prabowo, untuk menyaingi Malaysia yang juga punya misi sama, negara Asia Tenggara pertama yang mencapai puncak Everest. Tapi Malaysia gagal mencapai puncak," ungkapnya saat ditemui, Kamis (17/8/2023).

Baca juga: Upacara Bendera di Pulau Terselatan NKRI, Semua Peserta Menunggang Kuda

Asmujiono mengatakan, saat itu ia berangkat ke Nepal untuk menjalankan misi itu bersama 43 orang, 16 di antaranya prajurit TNI dan 27 lainnya warga sipil (atlet pendaki).

"Di Nepal kita diseleksi lagi hingga tersisa 16 orang. 6 orang melalui jalur utara dan 10 orang melalui jalur selatan," jelasnya.

"Saya masuk tim jalur selatan, yang dianggap jalur berat. Namun, yang melanjutkan hingga ke titik kumpul (basecamp) 4 hanya 3 orang. Yakni saya, Lettu Iwan Setiawan (kini Mayjend TNI), dan Sertu Misirin," ujarnya.

Perjalanan dengan ketinggian 8.848 mdpl itu mereka tempuh, didampingi para pelatih asal Rusia yang disewa Prabowo Subianto. Mereka adalah Anatoly Boukreev, Evgenie Vinogradsky, dan Vladimier Baskhirov.

"Sampai di ketinggian sekitar 8.500 mdpl (titik kumpul 4), Lettu Iwan Setiawan terjatuh sehingga tidak bisa melanjutkan hingga puncak," tuturnya.

Asmujiono yang saat itu masih berpangkat Pratu, bersama Sertu Misirin terus berjuang mencapai puncak.

"Sertu Mirsin berjalan di depan saya. Namun sekitar 16 meter dari puncak ia tidak kuat. Ia bersimpuh lemas," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung, Pemilik Kaldera Terbesar Kedua di Indonesia

Gunung Raung, Pemilik Kaldera Terbesar Kedua di Indonesia

Surabaya
Pantai Bajulmati di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Bajulmati di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Bentangkan Bendera, 2 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Ditangkap Askar

Bentangkan Bendera, 2 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Ditangkap Askar

Surabaya
Sidang Anggota Polisi yang Digerebek Anggota TNI Saat Check-in di Kamar Hotel

Sidang Anggota Polisi yang Digerebek Anggota TNI Saat Check-in di Kamar Hotel

Surabaya
Artis Jessica Iskandar Program Bayi Tabung di Surabaya

Artis Jessica Iskandar Program Bayi Tabung di Surabaya

Surabaya
Kelabuhi Warga, Pemilik 'Home Industry' Pil Ekstasi di Surabaya Mengaku Memproduksi Kopi

Kelabuhi Warga, Pemilik "Home Industry" Pil Ekstasi di Surabaya Mengaku Memproduksi Kopi

Surabaya
Rumah Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang yang Ada di Sidoarjo Sepi

Rumah Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang yang Ada di Sidoarjo Sepi

Surabaya
2 Pelajar Tewas dalam Kecelakaan Motor di Jember

2 Pelajar Tewas dalam Kecelakaan Motor di Jember

Surabaya
9 Orang Berebut Tiket Bakal Calon Wakil Bupati dari PDI-P di Pilkada Sumenep, Ada Istri Mantan Bupati dan Jurnalis

9 Orang Berebut Tiket Bakal Calon Wakil Bupati dari PDI-P di Pilkada Sumenep, Ada Istri Mantan Bupati dan Jurnalis

Surabaya
Promosikan Judi Online, Selebgram Tulungagung Ditangkap Polisi

Promosikan Judi Online, Selebgram Tulungagung Ditangkap Polisi

Surabaya
Sejoli di Lamongan Ditangkap Polisi karena Edarkan Narkoba Jenis Sabu

Sejoli di Lamongan Ditangkap Polisi karena Edarkan Narkoba Jenis Sabu

Surabaya
'Home Industry' Pil Ekstasi di Surabaya Digerebek, 6,7 Juta Pil Dobel L dan Carnophen Disita

"Home Industry" Pil Ekstasi di Surabaya Digerebek, 6,7 Juta Pil Dobel L dan Carnophen Disita

Surabaya
Pilkada Lumajang, Indah Amperawati Daftar Bacabup ke Partai Demokrat

Pilkada Lumajang, Indah Amperawati Daftar Bacabup ke Partai Demokrat

Surabaya
Remaja di Gresik Ditangkap Polisi karena Cabuli Pacar

Remaja di Gresik Ditangkap Polisi karena Cabuli Pacar

Surabaya
Pengakuan Keluarga Sugiati soal Pembongkaran Rumah oleh Anaknya

Pengakuan Keluarga Sugiati soal Pembongkaran Rumah oleh Anaknya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com