LUMAJANG, KOMPAS.com - Muhammad Naufal Zidan (19), mahasiswa semester tiga Program Studi (Prodi) Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI) ditemukan tewas di kamar kosnya, Jumat (4/8/2023).
Zidan, sapaan akrabnya, dibunuh oleh seniornya sendiri.
Paman Zidan, Iskandar Wijayadi mengatakan, semasa hidup Zidan dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tidak banyak berinteraksi dengan lingkungannya.
Semasa masih bersekolah di Probolinggo, Zidan akan langsung pulang ke rumah begitu jam pelajaran di sekolah berakhir.
Zidan lebih sering menghabiskan waktunya di depan komputer dan berinteraksi dengan teman-teman dunia mayanya melalui game online.
"Zidan anaknya pendiam, dia sekolah langsung pulang, sudah di rumah sibuk dengan komputernya, gak pernah keluar-keluar," kata Iskandar saat ditemui di Lumajang, Jawa Timur Senin (7/8/2023).
Baca juga: Mahasiswa UI yang Dibunuh Senior Dimakamkan, Ibu Korban: Zidan, Mama Ikhlas...
Di usianya yang masih muda, Zidan diketahui memiliki keterampilan yang baik dalam berbicara dengan bahasa Rusia.
Kecakapannya itu, beberapa kali diunggah oleh akun Facebook milik sang ibu Zidan Elfira Rustina. Dari beberapa video yang diunggah, Zidan sangat lancar berbicara dengan Bahasa Rusia tanpa melihat naskah.
Iskandar mengatakan, kemahiran itu dipelajari Zidan secara otodidak. Menurutnya, dengan game online yang menjadi hobi Zidan, jadi sarana belajar untuk bisa berbahasa asing.
"Dia belajar ya otodidak, jadi dari semua fasilitas yang ada di rumah itu, dia main game online sambil belajar rupanya," terang Iskandar.
Berprestasi
Tidak hanya pandai berbahasa Rusia dan bermain game online, Zidan juga memiliki prestasi membanggakan di Universitas Indonesia (UI).
Sebelum terbunuh, Zidan mencatatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,83 selama dua semester.
Saat SMA, Zidan juga menempuh pendidikan akselerasi. Sehingga, masa studinya hanya ditempuh dua tahun.
"SMA dulu dua tahun akselerasi, di UI kemarin kata dosennya IPKnya 3,83," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Muhammad Naufal Zidan ditemukan tewas di kamar kosnya dua hari setelah tragedi pembunuhan yang dilakukan seniornya di Universitas Indonesia berinisial AAB (23).
Saat ditemukan, jenazah korban terbungkus plastik berwarna hitam dan berada di bawah kolong tempat tidur dengan beberapa luka tusuk di tubuhnya.
Diduga, pelaku tega menghabisi nyawa juniornya untuk menguasai barang berharga milik korban karena yang bersangkutan terlilit utang pinjaman online.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.