Ketiga wali tersebut merupakan anggota walisongo, penyebar agama Islam di Jawa pada abad ke-15 hingga ke-16.
Peranan Syekh Asmoroqondi sangat penting dalam syiar Islam di Nusantara. Dia merupakan guru dari para wali yang mengajarkan agama dan tasawuf.
Syekh Asmoroqondi juga membantu para wali menebarkan agama Islam secara damai dan bijaksana.
Baca juga: Pemerintah Diminta Tetapkan Makam Syekh Buyut Jenggot sebagai Cagar Budaya
Pendekatan yang dilakukannya adalah budaya dan seni yang menarik simpati masyarakat.
Pendekatan budaya yang dilakukannya adalah menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah.
Dia juga mengadopsi cerita Hindu-Buddha di masyarakat Jawa, kemudian menyisipkan ajaran-ajaran Islam di dalamnya.
Syekh Asmoroqondi juga mempunyai peranan dalam bidang politik dan militer.
Dia membantu para wali untuk melawan Portugis, yang berusaha menguasai Nusantaran.
Peranan lainnya membantu kerajaan-kerajaan Islam (seperti Demak, Gresik, dan Tuban) dalam mempertahankan kedaulatan dan keamanannya.
Keahliannya dalam pande besi digunakan untuk membuat persenjataan yang berkualitas bagi pejuang Islam.
Syekh Asmoroqondi berdakwah di Tuban hingga akhir hayatnya pada 1425 M.
Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi terbuka selama 24 sehingga tidak ada batasan waktu bagi peziarah yang ingin memberikan penghormatan.
Jarak tempuh Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi dari pusat Kota Tuban sekitar 11,9 kilometer dengan waktu tempuh 24 menit.
Perjalanan akan melalui Jalan Kragan-Rembang-Surabaya, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Raya Pantura, Jalan Raya Dandeles, dan Jalan Raya Gresik.
Sumber:
Google Maps
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.