Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dan Anak Balita Ditemukan Tewas di Rumahnya di Malang

Kompas.com - 21/07/2023, 15:39 WIB
Imron Hakiki,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang anak balita berinisial AQ (3) dan ibunya, M (32), warga Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, ditemukan tewas di dalam rumahnya, Jumat (21/7/2023) pagi.

Jasad AQ ditemukan tergeletak di dalam kamarnya dengan luka sayatan benda tajam di pergelangan tangan kanan. Sedangkan M ditemukan tergantung di dapur.

Ada dugaan, sebelum gantung diri, M terlebih dahulu membunuh anaknya, AQ dengan menyayat tangan kanannya memakai pisau dapur.

"Saat olah TKP kami menemukan pisau dapur di kamar, tempat korban AQ meninggal. Sedangkan M gantung diri menggunakan kain gendongan bayi," ungkap Kanit Reskrim Polsek Karangploso, Aipda Eko Nugroho saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Jumat.

Baca juga: Pria di Surabaya Ditemukan Tewas di Restoran, Polisi Sebut Sempat Minum Miras

Selain pisau dapur dan gendongan bayi, polisi juga mengamankan dokumen-dokumen pinjaman dari koperasi yang ditemukan di dalam rumah tersebut.

"Kini kedua jenazah masih divisum et repertum di Rumah Sakit Saiful Anwar," tuturnya.

Sembari itu, polisi juga tengah melakukan pendalaman untuk mengidentifikasi kematian kedua korban.

"Apa motif di balik kematian kedua korban ini, masih kita lakukan penyelidikan lebih dalam," ujarnya.

Sementara itu, Eko memastikan di rumah tersebut hanya ditinggali oleh kedua korban. Sementara suami atau ayah dari korban masih berada di luar kota.

"Informasi dari warga sekitar suaminya masih berada di Kabupaten Probolinggo," pungkasnya.

Sementara itu, tetangga korban, Joko Harupan menduga M membunuh anaknya, AQ dengan cara menyayat pergelangan tangan kanannya dengan senjata tajam. Selanjutnya ia bunuh diri.

"Kemungkinan ibunya menyayat nadi anaknya, lalu ia sendiri bunuh diri," tuturnya.

Diduga terjerat utang

Ketua RT setempat, Ahmad Toyyib Fadillah menduga motif di balik tewasnya kedua korban itu adalah jeratan utang kepada rentenir.

"Indikasi kami akibat jeratan utang 'bank Titil'. Sebab, 'bank Titil' kerap nagih ke rumahnya sambil marah-marah. Kemarin itu masih nagih," jelas Toyyib.

Setahu Toyyib, korban memang sempat mengajukan utang uang ke salah satu 'bank Titil' senilai Rp 1,5 juta, namun pihak 'bank Titil' hanya menyetujui nominal pinjaman sebesar Rp 1,1 juta.

Sedangkan korban harus menyicil pinjamannya sebanyak 10 kali, dengan satu kali angsuran Rp 180.000.

"Jadi Rp 1,5 juta itu tidak utuh. Lalu bunganya tinggi. Sekali cicil senilai Rp 180 ribu dengan tenor 10 kali cicilan," pungkasnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Baca juga: 2 Rumah Terbakar di Sambas, Seorang Nenek 80 Tahun Dilaporkan Tewas

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sugeng Rahayu Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sugeng Rahayu Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Surabaya
Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Surabaya
Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Surabaya
2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

Surabaya
Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com