MALANG, KOMPAS.com - Irwan Gema (68), warga asal Kota Malang, Jawa Timur tidak menyangka kehilangan uang sebesar Rp 549 juta dalam waktu sekejap.
Peristiwa itu bermula pada Minggu (11/6/2023) setelah dirinya menerima kiriman file aplikasi menyerupai PDF di pesan WhatsApp yang dikirim oleh nomor tidak dikenal.
Baca juga: Klik Undangan Pernikahan di Whatsapp, Amin Kehilangan Uang Rp 202 Juta di Tabungan
Hari itu, Irwan juga sempat ditelepon oleh nomor tidak dikenal yang mengaku sebagai kurir paket untuk meminta mengeklik file PDF tersebut melalui ponselnya.
Dia pun membuka file itu dan tidak lama berselang, ponselnya dalam keadaan blank.
"Saya enggak bisa apa-apa dengan HP itu, tidak lama saya otak-atik, kemudian saya pergi ke konter HP, saya tanya kenapa HP saya bisa seperti ini, katanya HP saya di-hack," kata Irwan pada Sabtu (15/7/2023), saat dihubungi.
Baca juga: Uang Rp 1,4 Miliar di Rekening Ludes dalam Semalam, Pengusaha Asal Malang Lapor Polisi
Kemudian, esok harinya, pada Senin (12/6/2023), Irwan pergi ke bank tempat dirinya menabung, yakni di kantor kawasan Jalan Letjen Sutoyo, Kota Malang. Dia ingin memblokir rekening tabungannya karena khawatir.
Benar saja, ketika dia meminta untuk mencetak rekening koran terdapat dua transaksi janggal yang tidak dilakukannya.
Tercatat, transaksi pertama terjadi pada Senin (12/6/2023) sekitar pukul 01.23 WIB dini hari, ke rekening bank yang sama sebesar Rp 500 juta. Sedangkan, pada pukul 01.24 WIB, kembali terjadi transaksi kedua senilai Rp 49,9 juta ke rekening bank lain.
Baca juga: 6 Petinggi PG Kebonagung Malang Tersangka Perintangan Penyidikan Dikenakan Wajib Lapor
Irwan selanjutnya membuat laporan pengaduan bank dan diproses selama 14 hari kerja. Irwan juga merasa kecewa dengan pihak bank karena dua transaksi tersebut dianggap tidak janggal atau sah.
"Pihak bank mengatakan bahwa transaksi tersebut tidak janggal, padahal transaksinya tanpa alamat, hanya ada nama saja tanpa nomor rekening. Saya bilang ini janggal Pak transaksinya," katanya.
Setelah menunggu jawaban, pihak bank menganggap bahwa transaksi itu kesalahan dirinya. Irwan dianggap menjadi korban penipuan.
"Padahal saya tidak terima kode OTP juga, kode OTP apaan," katanya.
Namun, dia menerima nomor rekening penerima atas dua transaksi tersebut dari pihak bank yang sebelumnya tidak diketahuinya. Irwan juga telah mengadukan kasus yang dialami ke polisi.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 14 Juli 2023: Pagi dan Sore Cerah Berawan
Dia juga masih kecewa dengan pihak bank karena tidak bisa membantu permasalahannya.
Irwan berharap, ada itikad baik dari pihak bank dan dapat mengakui sistem keamanan yang masih kurang.
Dia juga membandingkan enam bank lain tempat dirinya memiliki rekening tabungan dengan kondisi yang aman-aman saja.
"Saya ada tujuh rekening, semuanya aman. Tapi yang bobol yang ini," katanya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 15 Juli 2023: Pagi Berawan dan Sore Cerah
Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis mengaku belum mengetahui detail laporan dari korban.
Namun, dia mengimbau untuk masyarakat lebih berhati-hati.
"Jelas modus seperti ini meresahkan dan mengecoh masyarakat. Apabila masyarakat kesulitan membedakan antara format file aplikasi atau bukan, lebih baik diabaikan untuk sementara waktu, jangan diklik dahulu. Bila bentuknya aplikasi, langsung hapus dari pesan dan blokir kontak orang asing tersebut," kata Nur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.