Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Rumah di Malang Terendam Banjir Usai Hujan Deras Sepanjang Hari

Kompas.com - 07/07/2023, 21:30 WIB
Imron Hakiki,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Puluhan rumah di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, terendam banjir (7/7/2023). Banjir menerjang kawasan tersebut setelah hujan deras sepanjang hari.

Hujan yang mengguyur menyebabkan debit air sungai Penguluran, yang berada di kawasan tersebut, naik hingga meluap ke perkampungan warga.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, berdasarkan pendataan sementara, sebanyak 24 rumah warga di 4 rukun tetangga (RT) yang terendam banjir di Desa Sitiarjo.

Baca juga: Ponpes Miftahul Huda Tasikmalaya Banjir, Belasan Mobil Tenggelam

"Selain rumah warga, akses jalan Kabupaten juga terganggu akibat terdampak genangan air," ungkapnya melalui pesan singkat, Jumat.

Tinggi genangan air yang merendam rumah warga tersebut rata-rata setinggi 30-100 sentimeter.

"Dipastikan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini, dan warga tidak ada yang mengungsi karena air perlahan-lahan sudah mulai surut," jelasnya.

Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Edythya Ferlani Wua mengatakan bahwa timbulnya cuaca ekstrem berupa hujan lebat itu, akibat gangguan atmosfer di wilayah Jawa Timur, pada tanggal 7-13 Juli 2023.

Baca juga: Hujan Seharian di Tasikmalaya, Banjir dan Longsor Terjang Belasan Kecamatan

"Saat ini wilayah Jawa Timur tengah sebenarnya berada pada musim kemarau, dengan pola angin dominan dari arah Timur hingga Tenggara," ungkapnya melalui pesan singkat, Jumat.

"Namun, adanya gangguan pada atmosfer menyebabkan peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Timur," imbuhnya.


Berdasarkan hasil analisis BMKG, dinamika atmosfer saat ini menunjukkan aktifnya gangguan atmosfer MJO (Madden Julian Oscilation), Gelombang atmosfer Ekuatorial Kelvin dan Gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby.

"Hal itu mengakibatkan potensi peningkatan pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat," jelasnya.

Baca juga: Diterjang Banjir Lahar, Jembatan Lumajang-Malang Putus

Beberapa wilayah di Jawa Timur yang berisiko mengalami cuaca ekstrem, hingga mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi meliputi hujan lebat, tanah longsor, puting beliung, hujan es dan genangan air, akibat gangguan atmosfer itu yakni wilayah Kota Blitar, Kabupaten Malang, Lumajang, Kota Malang, dan Kabupaten Tulungagung.

Kemudian Kabupaten Blitar, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Kediri, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Batu.

Lalu, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Ponorogo.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com