Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Pensiunan TNI di Blitar Dibongkar untuk Otopsi, Polisi: Meninggal karena Serangan Jantung

Kompas.com, 4 Juli 2023, 20:28 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Penyebab kematian pensiunan TNI AD di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Yanto (58), akhir terjawab setelah hasil otopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dikirimkan ke Polres Blitar.

Padahal, makam Yanto sempat harus digali (ekshumasi) lagi pada Selasa (30/5/2023) lalu untuk keperluan otopsi oleh tim forensik 22 hari setelah jasadnya dimakamkan.

Kasat Reskrim Polres Blitar AKP M Gananta mengatakan bahwa laporan hasil otopsi oleh tim forensik RS Bhayangkara Kediri menyimpulkan kematian Yanto akibat serangan jantung.

Baca juga: Disdik Sebut 98 Persen SD Negeri di Kabupaten Blitar Kekurangan Siswa

“Kesimpulan utama dari hasil otopsi RS Bhayangkara adalah bahwa Alamarhum Bapak Yanto meninggal karena serangan jantung,” ujar Gananta kepada wartawan, Selasa (3/7/2023).

Selain menyimpulkan serangan jantung sebagai penyebab kematian Yanto, lanjutnya, laporan hasil otopsi juga menyebutkan tidak adanya kandungan zat berbahaya pada organ dalam tubuh Yatno.

“Intinya tidak ditemukan adanya zat beracun dalam tubuh korban yang mungkin bisa menyebabkan kematian. Jadi nihil kandungan racun,” tegasnya.

Terkait adanya sejumlah kesaksian bahwa terlihat adanya luka memar pada tubuh Yanto, Gananta menduga luka tersebut bisa jadi akibat benturan saat tubuh Yanto terjatuh ketika mengalami serangan jantung.

Baca juga: Disdik Sebut 98 Persen SD Negeri di Kabupaten Blitar Kekurangan Siswa

“Kita tidak tahu pastinya. Tapi kalau benar ada luka memar di kepala, bisa saja itu terjadi karena korban terjatuh saat terkena serangan jantung,” terangnya.

Sementara terkait kesaksian bahwa keluar cairan darah dari hidung dan telinga, ujar Gananta, hal itu mungkin terjadi karena jasad Yanto sudah mulai mengalami proses pembusukan.

Masih berdasarkan hasil otopsi, kata dia, Yanto diperkirakan meninggal akibat serangan jantung pada Sabtu (8/5/2023).

Gananta menegaskan bahwa berdasarkan hasil otopsi dari RS Bhayangkara Kediri tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan terkait penyebab kematian Yanto.

Makam seorang pensiunan TNI Angkatan Darat (AD) dibongkar untuk keperluan otopsi pada Selasa (30/5/2023).

Sebelumnya, Yanto yang tinggal bersama seorang saudaranya yang menderita gangguan kejiwaan ditemukan meninggal di rumahnya di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar pada Senin (8/5/2023).

Baca juga: Anak Duga Kematiannya Tak Wajar, Makam Pensiunan TNI di Blitar Dibongkar untuk Otopsi

Berdasarkan keterangan dari perangkat desa setempat, pihak keluarga yang ada di Blitar saat itu tidak menghendaki dilakukannya otopsi pada jenazah Yanto sehingga jenazah Yanto pun dimakamkan pada sore harinya setelah ditemukan meninggal.

Namun, salah satu anak Yanto yang ada di Papua membuat laporan polisi karena curiga adanya ketidak wajaran pada kematian ayahnya.

Penggalian makam Yanto di pemakaman umum desa setempat pun akhirnya dilakukan pada Selasa (30/5/2023) atau 22 hari setelah dimakamkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau