Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Smelter Gresik, Jokowi Apresiasi Progres yang Sudah Capai 72 Persen

Kompas.com, 20 Juni 2023, 21:51 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau progres pembangunan smelter milik PT. Freeport Indonesia di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023).

Jokowi dan rombongan menyempatkan melihat langsung pembangunan smelter dari dekat, usai meresmikan pabrik foil tembaga milik PT. Hailiang Nova Material Indonesia yang juga terletak di KEK Gresik.

Baca juga: Jokowi Resmikan Groundbreaking Pabrik Foil Tembaga di Gresik, Disebut Terbesar Se-Asia Tenggara

"Alhamdulillah, sudah selesai lebih dari 72 persen seperti yang sekarang kita lihat. Saya harapkan semuanya (proses pembangunan), selesai sebelum Mei 2024," ujar Jokowi kepada awak media, usai melihat progres pembangunan smelter di KEK Gresik, Selasa sore.

Jokowi menjelaskan, jika nantinya progres smelter milik PT Freeport Indonesia tersebut rampung dikerjakan dan mulai beroperasi, maka akan banyak menunjang produksi konsentrat tembaga dalam negeri.

Sebab selama ini, konsentrat lebih banyak diekspor ketimbang diolah dalam negeri lantaran sarana kurang memadai.

Baca juga: Dikunjungi Presiden Jokowi, Presdir PT AMNT Optimistis Pembangunan Smelter Selesai 2024

"Di sini (smelter) memiliki kapasitas memproduksi konsentrat 1,7 juta ton per tahun, yang akan menghasilkan katoda tembaga kurang lebih 600.000 ton per tahun," ucap Jokowi.

Jokowi mengungkapkan harapannya mengenai keterikatan antara smelter yang bakal berdiri nantinya, dengan beberapa tempat produksi barang tambang lain di Indonesia.

Sehingga dapat menjadikan nilai tambah, bagi barang yang hendak dipasarkan atau diekspor ke luar negeri.

"Inilah yang tadi saya katakan, yang harus diintegrasikan dengan nikel, yang ada di Sulawesi. Dengan bauksit yang ada di Bintan dan Kalimantan Barat. Ini kan baru satu, dua turunan. Nanti kalau sampai ada ratusan, ribuan, itu yang nanti akan membuat negara kita maju," tutur Jokowi.

Presiden Direktur (Presdir) PT. Freeport Indonesia Tony Wenas menambahkan, Presiden Jokowi memberikan apresiasi setelah melihat seluruh proses dan progres yang sedang berlangsung dalam pembangunan smelter.

Menurut Tony, Presiden Jokowi juga berharap proses pembangunan dapat dilakukan lebih cepat dari target.

"Beliau (Presiden) mengapresiasi bila prosesnya sudah 72,5 persen dan beliau juga berharap agar bisa selesai tepat pada waktunya, atau bahkan bisa lebih cepat dari Bulan Mei 2024," kata Tony.

Sesuai rencana, jelas Tony, proyek pembangunan smelter dijadwalkan rampung pada Mei 2024. Kendati demikian, smelter baru akan beroperasi secara penuh pada Bulan Desember 2024, dikarenakan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. 

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Pembangunan Pabrik Smelter di Sumbawa Barat

"Arahan dari Pak Presiden juga, bahwa ini menjadi salah satu faktor dalam menciptakan ekosistem elektrikal di dalam negeri," ucap Tony.

Pada kesempatan kali ini, Presiden Jokowi turut di dampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Kemudian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta Menteri Investasi Indonesia dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (KBKPM) Bahlil Lahadalia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau