Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Nyadran Dam Bagong dan Cerita Ki Ageng Menak Sopal di Trenggalek

Kompas.com - 16/06/2023, 13:09 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Masyarakat desa di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur melarung kepala kerbau dalam tradisi Nyadran Dam Bagong, Jumat (16/6/2023).

Tradisi tersebut dilangsungkan tiap tahun pada bulan selo dalam kalender yang digunakan oleh masyarakat setempat.

Melarung kerbau menjadi simbol wujud keihlasan bersedekah.

Baca juga: Festival Pantai Pasir Padi Akan Gelar Tradisi Mendirikan Telur dan Barongsai

"Ini merupakan upacara adat yang rutin dan senantiasa dilestarikan oleh masyarakat setempat. Semangatnya adalah bersedekah dengan harapan mendapatkan berkah Allah SWT," terang Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin seusai larung kepala kerbau di kawasan Dam Bagong, Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (16/06/2023).

Ki Ageng Menak Sopal

Tradisi Nyadran Dam Bagong di Trenggalek, Jumat (16/6/2023). Tradisi Nyadran Dam Bagong di Trenggalek, Jumat (16/6/2023).

Tradisi Nyadran Dam Bagong juga merupakan bentuk penghormatan masyarakat atas perjuangan Ki Ageng Menak Sopal.

Tokoh itu dianggap berjasa membawa kemakmuran bagi masyarakat. 

Konon, Ki Ageng Menak Sopal membangun Dam Bagong di Kelurahan Ngantru Trenggalek, tepatnya di sisi barat tempat pusara Ki Ageng Menak Sopal.

Keberadaan dam bagong diyakini sangat membantu masyarakat. Dam berfungsi sebagai sumber pengairan pertanian dan menampung air.

Ketika kemarau warga tak kekurangan air. Saat penghujan, air pun bisa dikendalikan sehingga tak banjir.

Baca juga: Tradisi Pamer Gigi Putih Suku Wodaabe Niger di Festival Mencuri Istri

"Ini prosesi nyadran sudah dilaksanakan. Semoga sedekahnya seluruh warga Desa Ngantru dan sedekahnya seluruh warga, nanti dibalas oleh Allah dengan rejeki yang melimpah," ujar Mochamad Nur Arifin

Seiring perkembangan zaman, larung kepala kerbau dilestarikan sebagai adat tradisi, serta gambaran semangat gotong royong serta sedekah rasa syukur.

"Sebenarnya simbol kehormatan, kepercayaan. Jadi kalau membangun atau kita katakanlah sebagai pelayanan masyarakat, kepercayaan itu adalah segala-galanya," ujar Nur Arifin.

"Jadi kepala kerbau ini adalah performa kita. Kemudian kerbau itu melambangkan makhluk Tuhan yang biasa bekerja keras. Maka kepercayaan dan kerja keras itu yang akan menghantarkan kita pada kesuksesan," imbuh Nur Arifin.

Prosesi

Seperti biasanya, sesuai adat, sebelum dilarung, kepala kerbau diarak dari pendapa tempat pemakaman umum Bagong, menuju Dam aliran sungai.

Kepala kerbau tersebut dipikul oleh sekelompok pemuda setempat, dengan iringan tabuhan gamelan sederhana.

Setelah tiba di lokasi, bupati Trenggalek melempar kepala kerbau tersebut ke kedung Dam Bagong dari atas.

Di kedung, sudah banyak warga yang siap berebut mendapatkan kepala kerbau tersebut.

Begitu kepala kerbau dilempar ke kedung dam Bagong, secara serentak sejumlah warga ikut masuk ke air untuk berebut kepala kerbau.

Pelemparan kepala kerbau dalam tradisi nyadran dam bagong. Pelemparan kepala kerbau dalam tradisi nyadran dam bagong.

Selama kegiatan berlangsung, sejumlah petugas keamanan menjaga jalannya prosesi. Ada pula yang mengawasi masyarakat agar tetap aman.

"Jadi tidak ada yang tertinggal di aliran sungai. Sebenarnya upacara adat ini adalah sedekah untuk masyarakat. Jadi dagingnya dimakan lagi oleh masyarakat," terang Nur Arifin.

Bupati menginginkan, Dinas Pengairan melakukan pemeriksaan dan perawatan berkala.

Sebab, Dam Bagong tersebut tidak hanya mengaliri sawah yang ada di perkotaan, namun juga hingga kecamatan Pogalan, dan seterusnya.

Baca juga: Meriahnya Tradisi Mapag Sri Cirebon, Keliling Bawa Padi dan Palawija Bentuk Syukur Masyarakat Agraris

"Cita-cita besarnya proyek strategis nasional itu mereplikasi atau membesarkan Dam Bagong, Dengan Bendungan Bagong yang nanti ada di Desa Sumurup. Nah ini perjuangan Menak Sopal zaman dulu dengan Menak Sopal zaman kini dan untuk Menak Sopal zaman kini itu ya kita semua," ujar Nur Arifin.

"Mari kita doakan pembangunan Bendungan Bagong yang saat ini dilaksanakan, masyarakat di sana juga yang mengikhlaskan bahwa kegiatan di sana bisa berjalan semoga diberi rezeki yang melimpah, kesabaran, dan juga yang mengerjakan bisa tepat waktu dan semoga bisa segera termanfaatkan," ujar Nur Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Surabaya
Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Surabaya
2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

Surabaya
Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

Surabaya
ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

Surabaya
Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Surabaya
Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Surabaya
Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Surabaya
Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Surabaya
Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com