Salin Artikel

Sosok Titan Agung, Penyerang Timnas U-22 Asal Malang yang Juga Seorang Anggota Polri

Bagaimana tidak, putra mereka Titan Agung Bagus Fawwazi (22) merupakan salah satu skuad Timnas U-22 Indonesia yang berhasil mengalahkan tim Thailand pada ajang SEA Games 2023 di Kamboja, Selasa (16/5/2023) malam.

"Pastinya senang sekali. Bahkan sampai saat ini kami masih masih campur aduk, antara percaya, tidak percaya kalau anak saya juga berada dalam bagian sejarah kemenangan ini," ungkap Nanang, ayah dari Titan Agung di rumahnya, Rabu (17/5/2023).

Pada pertandingan semalam, Nanang menyaksikan langsung perjuangan Timnas U-22 mengalahkan kesebalasan Thailand secara dramatis, dengan skor akhir 5-2.

"Kami nonton bareng dengan sanak kerabat, paman, tante, adik, dan sepupu Titan. Setelah kemenangan itu kami bersama-sama sujud syukur," terangnya.

Nanang mengungkapkan, selain menggeluti sepak bola tingkat nasional, penyerang Bhayangkara Solo FC itu ternyata juga berprofesi sebagai anggota Polri yang berdinas di Polda Jawa Timur.

"Iya, Titan adalah anggota Polri, diterima sebagai Bintara Polri pada tahun 2022 lalu," jelasnya.

Sejak kecil, Titan memang sudah menunjukkan bakatnya sebagai atlet sepak bola.

Tak beda jauh dengan Nanang yang memang memiliki hobi sepak bola.

"Alhamdulillah, prestasi sepak bolanya melampaui saya. Hal ini tentu sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami," jelas dia.

Bakat sepak bola Titan sudah terasah sejak ia duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD) saat ia mengikuti pendidikan Sekolah Sepak Bola (SSB) AMS Yon Zipur 5/Arati Bhaya Wighina, pada sekitar 2009-2010 lalu.

"Lalu berpindah-pindah ke SSB lain, untuk mengasah bakat sepak bolanya," ujarnya.

Sampai pada 2017 lalu, pemuda berusia 22 tahun itu dikontrak oleh Persema Malang U17, dan berhasil mengantarkannya juara 3 dalam ajang Piala Suratin U17.

"Setelah itu, klub yang menyabet juara 1 saat itu, Persid Jember mengkontrak Titan pada ajang nasional," terangnya.

Pada saat Titan duduk di bangku kelas XII SMA, ia kembali ke Malang untuk memperkuat kesebelasan Arema U18. Titan kemudian direkrut oleh Arema di musim 2019.

"Namun di Arema ia hanya bertanding satu kali saat itu, disusul pemerintah kemudian membuat kebijakan meliburkan Liga 1 akibat pandemi Covid-19," tuturnya.

Sebagai orangtua, Nanang was-was dengan masa depan anaknya, antara melanjutkan karir sepak bolanya atau melanjutkan pendidikan yang ditempuh saat itu, di Teknik Elektro Universitas Brawijaya.

"Sebab, di sisi lain, ia kerap dipanggil untuk memperkiat Timnas Indonesia, dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas U20," terangnya.

Alhasil, pada tahun 2020 Titan masuk di Bhayangkara Solo FC. Bersama Bhayangkara FC pada kompetisi Liga 1 musim lalu, Titan Agung melakoni 18 pertandingan.

Dari jumlah 18 pertandingan bersama Bhayangkara FC, Titan mencetak tiga gol dan satu assist.

"Sembari itu, seiring berjalannya waktu ia mendaftar sebagai anggota Polri dan diterima pada Diktuk Bintara Polri TA 2022 SPN Polda Jawa Timur," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/17/170741578/sosok-titan-agung-penyerang-timnas-u-22-asal-malang-yang-juga-seorang

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com