BANGKALAN, KOMPAS.com- Polisi mengungkap fakta mengejutkan di balik pembacokan di Bangkalan, Jawa Timur yang menewaskan 2 orang.
Polisi menyebutkan, pelaku utama adalah G, seorang Kepala Desa (Kades) Bulung di Kecamatan Klampis, Bangkalan.
"Pelaku utamanya G. Kades Bulung aktif. Para pelaku ini memiliki hubungan famili dengan calon kades, masih saudara semua," ungkap Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono saat konferensi pers di Mapolres Bangkalan, Kamis (13/4/2023).
Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pembacokan Diduga Terkait Pilkades di Bangkalan, Sejumlah Personel Berjaga
Wiwit menjelaskan, persaingan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) menjadi motif di balik peristiwa pembacokan ini.
"Motifnya itu Pilkades, merasa tidak ingin disaingi di desa itu," ujarnya.
Selain G, ada enam pelaku lainnya yakni TM (35), S (35), S (41), AR (45), MEH (32) dan J (52), warga Desa Bulung, Kecamatan Klampis, Bangkalan Madura. Jawa Timur.
"Tujuh pelaku ini adalah peran utama bukan peran pengganti, ini memang nyata dia yang melakukan, seperti saudara G ini dia yang melakukan, tidak ada peran pengganti," kata dia.
Baca juga: 3 Pria Tergeletak Bersimbah Darah di Bangkalan, Diduga Dibacok karena Masalah Pilkades
Para pelaku kini dijerat pasal pembunuhan berencana.
"Para pelaku ini kita terapkan pasal pasal pembunuhan dan pengoroyokan hingga meninggal dunia, sajam, dan pembunuhan berencana," cetus dia.
Dalam peristiwa pembacokan tersebut, terdapat tiga orang korban yaitu R (kondisi kritis), warga Desa Bator Kecamatan Klampis.
Kemudian dua korban tewas yaitu Amil dan M. Keduanya adalah warga Desa Bulung, Kecamatan Klampis Bangkalan, Madura.
Kejadian itu bermula saat para korban hendak mengantarkan cakadesnya ke Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) di Jalan Raya Halim Perdana Kusuma, Bangkalan, Rabu (5/4/2023).
Namun korban tidak turun dari kendaraan untuk masuk ke kantor dinas tersebut. Justru para korban memilih menunggu di mobilnya dan tak lama mobilnya langsung berangkat ke arah timur
"Ketika sampai kira-kira 200 meter diadang oleh mobil CRV warna abu-abu, ini ada kemungkinan berbenturan sehingga pelat nomornya lepas," ucap Wiwit.
Setelah itu, pelaku turun dari mobilnya langsung menggedor-gedor pintu mobil korban.
"Pelaku G turun gedor-gedor pintu dan terjadilah peristiwa itu (pembacokan)," tutur dia.
Korban M langsung tergeletak karena luka bacok, dua korban lainnya berinisiatif ingin membantunya, namun keduanya juga menjadi sasaran berikutnya.
Baca juga: Pilkades Serentak di Bangkalan Diundur karena Alasan Keamanan
"Karena mau coba menolong. Akhirnya di TKP kita temukan 2 tergeletak yang kritis dan kami bawa ke rumah sakit, tapi pada akhirnya meninggal dunia juga yang satu itu. Tinggal satu orang luka berat," papar dia.
Usai kejadian para anggota kepolisian mengklaim melakukan langkah cepat, mulai dari pengamanan pihak terkiat hingga penggeledahan mobil di tempat kejadian perkara (TKP)
"Dari sana kita melalukan langkah cepat pengamanan dan pemeriksaan saksi, setelah itu secepatnya kami amankan ada dua pelaku dengan sajam yang berada di TKP juga. Keesokan harinya kita amankan saudara G sebagai pelaku pembunuhannya," beber dia.
Adapun empat yang lainnya diamankan di kediamannya G dengan kepemilikan sajam.
Namun, Wiwit masih menunggu hasil dari SCI (Scientifik Crime Investigation) sebab semua data sudah berada di tim labfor Polda Jatim.
"Semua barang buktinya belum tampak disini semua karena memang masih ada di labfor. Untuk saat ini yang singkat ini saja dulu, untuk menunjukkan kita sudah bekerja inilah hasilnya. Nunggu dari SCI dulu," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.