Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Senang Petani di Tuban Banyak Menggunakan Pupuk Organik

Kompas.com - 06/04/2023, 19:36 WIB
Hamim,
Andi Hartik

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan penanaman padi oleh petani di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sebab, para petani di desa tersebut rata-rata sudah menggunakan pupuk organik dari kotoran hewan ternak yang dipelihara sendiri.

"Saya senang di sini memakai pupuk organik yang dilakukan oleh para petani sejak 3 tahun terkahir pada lahan 1.000 hektar," kata Presiden Jokowi saat  bertemu petani di Kabupaten Tuban, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Kementan Kembangkan Penggunaan Pupuk Organik

Presiden mengatakan, biaya pemupukan dengan pola organik jauh lebih murah dibandingkan dengan pemupukan kimia.

Untuk pemupukan menggunakan pupuk organik, petani membutuhkan modal Rp 500.000 per hektar. Biaya tersebut jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia yang modalnya bisa mencapai Rp 6 juta per hektar.

"Kalau bisa dikembangkan di daerah lain seperti yang dilakukan di sini, saya kira akan banyak mengurangi cost yang harus dikeluarkan petani dan tidak ketergantungan pada pupuk kimia," terangnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Ikut Menanam Padi bersama Para Petani di Tuban

Selain itu, pupuk organik juga dapat membuat sistem ekologi pesawahan lebih baik karena terdapat kehidupan bagi kodok, belut dan cacing.

Berbeda dengan kimia yang secara perlahan akan membunuh ekosistem yang ada.

"Organik itu memperbaiki lingkungan dan ekosistem. Jadi, semua menjadi tumbuh kembali, cacing-cacing mulai banyak, belut mulai banyak, katak mulai banyak, ini kan mulai lagi ekologinya akan diperbaiki kembali," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga senang melihat harga gabah saat ini lebih baik dari harga tahun lalu yang hanya berkisar di angka Rp 4.200 per kilogram.

"Yang juga saya senang adalah harga gabah di petani dibanding tahun lalu jauh lebih baik, pada hari ini sebesar Rp 5.700, saya kira ini tinggi sekali karena tahun lalu hanya Rp 4.000 sampai Rp 4.200," ungkapnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang ikut mendampingi kunjungan Presiden mengaku siap melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo untuk memperluas cakupan pupuk organik guna mengantisipasi langkanya pupuk kimia saat ini.

"Semua dunia mengalami nasib yang sama, kekurangan pupuk, karena itu saya siap menindaklanjuti arahan Presiden untuk memperluas cakupan pupuk organik," kata Syahrul Yasin Limpo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com