BLITAR, KOMPAS.com – Suharmaji, warga Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menemukan granat saat menggali resapan air di belakang rumahnya yang terletak di Dusun Pesantren, Rabu (22/3/2023).
Kini, lokasi temuan granat telah diberi garis polisi supaya warga tidak mendekat.
“Tadi menemukan gundukan tanah waktu menggali ini. Saya sudah curiga. Saya siram air dan saya lihat ada benda yang identik dengan yang dimiliki aparat,” ujar Suharmaji kepada wartawan, Rabu.
Baca juga: Amankan 2 Granat Aktif, Babinsa dan Seorang Warga di Pekalongan Ini Diberi Penghargaan
Yakin bahwa benda yang dia temukan adalah granat, Suharmaji bergegas melapor ke perangkat desa yang kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.
Selanjutnya, personel Polsek Nglegok mendatangi lokasi dan memasang garis polisi di lokasi temuan granat tersebut.
Menurut Suharmaji, granat tersebut diduga milik pejuang kemerdekaan saat melawan agresi militer Belanda yang hendak kembali menduduki Indonesia setelah militer Jepang menyerah pada pasukan Sekutu.
Baca juga: Sedang Perbaiki Rumah, Seorang Warga Temukan 2 Granat Aktif dan Pistol Bayard Buatan Belgia
Suharmaji mengatakan, dugaan itu didasarkan pada penuturan kakeknya, Mbah Usup yang menyebut rumah dan pekarangannya biasa digunakan sebagai kamp pejuang kemerdekaan.
Sedangkan tanah di mana Suharmaji membangun rumah merupakan warisan dari kakeknya tersebut.
“Kata kakek saya memang begitu. Rumah ini dulu jadi tempat berkumpulnya para pejuang kemerdekaan antara tahun 1948-1949,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi Santoso mengatakan, temuan granat tersebut telah dilaporkan ke Polres Blitar Kota dan telah diteruskan ke Jihandak Polda Jatim.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.