SURABAYA, KOMPAS.com - Polda Jatim angkat bicara terkait kabar yang menyebutkan helikopter yang ditumpangi Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto mendarat darurat di Tulungagung, Jawa Timur.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan, istilah mendarat darurat tersebut kurang tepat.
Baca juga: Kronologi Helikopter Kapolda Jatim Mendarat Darurat di Tulungagung, Sempat Berputar-putar di Udara
"Helikopter yang ditumpangi Kapolda Jatim melakukan alternatif landing, bukan mendarat darurat," kata Dirmanto melalui keterangan tertulis, Kamis (23/2/2023).
Menurut Dirmanto, pendaratan darurat dilakukan jika terdapat gangguan mesin atau pesawat memiliki masalah.
"Kemarin mesin helikopter tidak ada masalah, cuma karena kondisi cuaca," terangnya.
Dirmanto menyebut, pilot helikopter melakukan pendaratan alternatif dengan alasan keselamatan karena cuaca buruk. Sehingga, penerbangan tak bisa dilanjutkan.
Pilot helikopter itu memilih lapangan di Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, sebagai lokasi pendaratan.
"Jadi pilot melakukan alternatif landing di lapangan terbuka terdekat di mana saja karena kondisi cuaca, atau istilahnya any open area (AOA)," ujarnya.
Saat cuaca buruk, pilot bisa kembali ke home base atau landing di lapangan terbuka terdekat.
Baca juga: Cuaca Buruk, Helikopter Kapolda Jatim Mendarat Darurat di Tulungagung
Dalam melakukan alternatif landing kemarin, helikopter mendarat dengan sempurna sehingga semua penumpang selamat.
"Semua penumpang dan kru selamat dan Kapolda Jatim memilih melanjutkan perjalanan melalui jalur darat," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang