Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Tim Labfor di Lokasi Ledakan di Blitar, Ada Puntung Rokok, Panci, hingga Wajan

Kompas.com, 21 Februari 2023, 23:12 WIB
Achmad Faizal,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi ledakan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Barang-barang bukti tersebut menurut Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Sodiq Pratomo, akan diperiksa untuk mengungkap fakta ledakan petasan yang menewaskan empat orang dan menghancurkan 25 rumah warga tersebut.

Barang-barang bukti yang ditemukan tim Labfor Polda Jatim tersebut diantaranya, tiga buah panci, wajan, pecahan logam dan ada juga satu puntung rokok.

"Apakah memang betul itu rokoknya korban atau bukan, kita perlu tes DNA dulu," kata Sodiq kepada wartawan di Mapolda Jatim, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Kisah Tri Selamat dari Ledakan Dahsyat di Blitar, Listrik Mati, Istri dan Bayinya Tertimbun Batako

Di lokasi tersebut, tim Labfor juga menemukan kreter atau bekas pusat ledakan berdiameter 2,1 meter, dengan kedalaman sekitar setengah meter lebih.

"Dengan bekas pusat ledakan tersebut, kami prediksi bahan petasan yang terbakar sekitar 15-20 kilogram," tambahnya.

Sementara jenis-jenis bahan kimia peledak yang berhasil diidentifikasi antara lain, kalium klorat, alumunium, dan sulfur. Jika dicampur, bahan-bahan tersebut akan menimbulkan ledakan low explosive.

"Bahan-baham tersebut umumnya dipakai untuk petasan atau bondet," ujarnya.

Menurut dia, bahan peledak yang bersifat Low Explosive sangat sensitif terhadap getaran  geseran dan tekanan, bahkan jika terkena air pun, bahan tersebut dapat meledak.

Diberitakan, ledakan kuat terjadi pada Minggu sekitar pukul 22.30 WIB di Dusun Tegalrejo alias Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Lokasi ledakan berlokasi sekitar 20 kilometer dari Kota Blitar ke arah utara.

Sumber ledakan adalah rumah warga bernama Darman (65) yang kondisinya hancur rata dengan tanah akibat ledakan tersebut.

Pihak berwenang telah memastikan bahwa korban tewas sebanyak 4 orang yaitu Darman (65), Aripin, Widodo dan Wawa. Aripin dan Widodo adalah anak Darman sedangkan Wawa adalah keponakan Darman.

Baca juga: Soal Ledakan Dahsyat di Blitar, Kapolda Jatim: Siapa yang Terkait Akan Kita Proses Hukum

Menurut tim pencari dan penyelamat (SAR), di antara empat korban tewas hanya Darman yang jasadnya masih utuh. Sedangkan jasad tiga lainnya hancur dengan potongan-potongan anggota badan menyebar hingga jarak sekitar 150 meter dari pusat ledakan.

Selain korban tewas, setidaknya telah terdata 24 korban luka-luka yang rata-rata adalah warga yang tinggal di sekitar pusat ledakan.

Besarnya kekuatan ledakan juga mengakibatkan puluhan rumah warga hingga radius sekitar 500 meter yang mengalami kerusakan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau