KOMPAS.com - Berita duka datang Polres Madiun, Jawa Timur. Salah satu anggota, Iptu Rochmat Tri Marwoto, meninggal dunia pada Rabu (8/2/2023) sore.
Kisah mengenai Iptu Rochmat pernah viral pada tahun 2017 lantaran mengasuh 79 anak yatim dan kurang mampu.
Bersama istrinya, Iptu Rochmat Tri Marwoto menghidupi dan menyekolahkan anak yatim, anak telantar, hingga anak mantan pencandu narkoba.
Pengabdian Iptu Rochmat pada anak-anak telantar, kurang mampu, dan yatim piatu sudah berlangsung sejak 2007. Ia telah berhasil mengasuh puluhan anak angkat dengan menyambi berdagang buah-buahan.
Baca juga: Kisah Anggota Brimob Jatim Hidupi 64 Anak Tak Mampu Selama 10 Tahun
Meski sudah mengemban tugas berat sebagai polisi, Iptu Rochmat dengan ikhlas menjadi seorang ayah bagi anak asuhnya.
Beragam karakter anak asuh dia angkat. Ada yang sejak masih balita, ataupun sudah usia mahasiswa. Kini sebagian dari mereka sudah hidup mandiri menjadi polisi, guru, dan PNS.
Tak hanya itu, Iptu Rochmat juga pernah mengemban tugas dalam misi PBB di Afrika Tengah sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian PBB.
Rochmat juga pernah menjadi Anggota Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur. Jabatan terakhirnya adalah Kanit Reskrim Polsek Wungu Polres Madiun.
Baca juga: Iptu Rochmat Tri Marowoto, Polisi di Madiun yang Hidupi 79 Anak Yatim Piatu Meninggal Dunia
Kala iti Ipda Rochmat pernah mengalami kesulitan membiayai kuliahnya di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia di Jakarta.
Bahkan, saat itu, untuk menutupi kebutuhan kuliah, dia harus bekerja sampingan sebagai tukang ojek.
"Saat kuliah di Jakarta, saya bekerja sampingan menjadi tukang ojek dari pukul 15.00 sampai pukul 21.00. Dari hasil ojek, saya mendapatkan tambahan pendapatan Rp 7.000 hingga Rp 12.000," kata Rochmat semasa hidupnya kepada Kompas.com, Rabu (22/11/2017) siang.
Baca juga: Iptu Rochmat Berpulang, Keluarga Lanjutkan Perjuangan Mengasuh Anak Yatim Piatu
Pengalaman pahit itu yang membuat Rochmat berjuang tak hanya membiayai sekolah, tapi juga kebutuhan hidup anak-anak asuhnya.
Perjuangan yang dilakukan Rochmat itu berlangsung selama lebih dari 10 tahun.
"Kalau anak-anak mau sekolah sampai perguruan tinggi, ya saya siap tanggung biayanya. Dari mereka, kini ada yang sudah jadi polisi, guru, hingga pegawai bank," kata Rochmat,
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.