Ketua Nasdem Jatim Ambil Alih Sementara Jabatan Ketua Nasdem Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Timur menggelar pertemuan terbatas, Rabu (8/2/2023), untuk membahas kekosongan jabatan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Surabaya yang ditinggal Robert Simangunsong.

Hasil rapat terbatas tersebut memutuskan posisi ketua DPD Nasdem Surabaya untuk sementara dijabat oleh Ketua DPW Partai Nasdem Jatim Sri Sajekti Sudjunadi.

"Hasil pertemuan bahwa tidak boleh terjadi kekosongan kepemimpinan di Surabaya, maka diputuskan ketua DPW Partai Nasdem Jatim juga menjabat untuk sementara sebagai Plt ketua DPD Partai Nasdem Surabaya," kata Wakil Ketua DPW Nasdem Jatim Bidang Media dan Komunikasi Publik, Vinsensius Awey, saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca juga: Tidak Sanggup, Salah Satu Alasan Robert Simangunsong Mundur dari Ketua DPD Nasdem Surabaya

Alasan tidak boleh terjadi kekosongan kepemimpinan di DPD Nasdem Surabaya di antaranya untuk menjaga kondusifitas kepengurusan organisasi.

"Selain itu, jarak menuju Pemilu 2024 semakin dekat," jelasnya.

Baca juga: Ketua DPD Partai Nasdem Surabaya Mengundurkan Diri

Dalam pertemuan tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen kesediaan menjadi pengurus Partai Nasdem agar tidak ada lagi pengurus yang mengundurkan diri di tengah jalan.

"Semuanya juga kita rangkul kembali. Sehingga tidak ada lagi konflik satu kelompok dengan kelompok lainnya," ujar Awey.

Sebelumnya, Robert Simangunsong, ketua DPD Partai Nasdem Surabaya mengundurkan diri dari jabatannya. Robert mengajukan pengunduran diri per 7 Februari 2023.

Pihak DPD Partai Nasdem Jatim menghormati sikap politik Robert Simangunsong.

"Kami menghormati pilihan Kakak Robert dan mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya selama ini sebagai ketua DPD Nasdem Surabaya," terangnya.

Akhir Januari 2023, 8 pengurus DPD Partai Nasdem Surabaya ramai-ramai menyatakan mundur dari kepengurusan partai. Mereka mengaku tidak puas dan tidak nyaman dengan kepemimpinan Robert Simangunsong.

Salah satu alasan pengunduran diri 8 pengurus tersebut yakni Robert dianggap kurang transparan dalam penggunaan dana bantuan politik (Banpol).

Wakil Ketua DPD Bidang Pemenangan Pemilu, Onny Philippus, mengatakan, pengurus tidak pernah diajak membahas dana banpol, baik sejak perencanaan, penggunaan, maupun pertanggungjawaban, dalam rapat pengurus harian DPD.

"Padahal, anggaran Banpol NasDem cukup besar. Dengan total suara NasDem Surabaya pada pemilu 2019 yang mencapai 86.264 suara, maka dana banpol yang didapat mencapai Rp 517 juta (Rp 6.000 per suara)," ujar dia.