Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Terdampar di Sumenep, Pasutri Asal Finlandia Akhirnya Kembali Berlayar

Kompas.com, 6 Februari 2023, 17:38 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Pasangan suami istri atau pasutri asal Finlandia, Veikko H dan Hana Maria, akhirnya kembali berlayar usai satu minggu terdampar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Pelayaran itu kembali dilakukan setalah kapal keduanya selesai diperbaiki setelah sebelumnya mengalami mati mesin dan terdampar di perairan Sumenep pada Senin (30/1/2023).

Hana Maria mengaku sangat terbantu dengan fasilitas yang diberikan Pemerintah Kabupaten Sumenep selama sepekan menetap di Sumenep. Ia juga memuji keramahan dan kebaikan masyarakat Sumenep.

Baca juga: Bupati Temui 2 WN Finlandia yang Terdampar di Sumenep, Beri Bantuan Akomodasi hingga Transportasi

"Kami telah seminggu berada di Sumenep. Kami sudah tidak memiliki uang, tapi kebaikan dan keramahan masyarakat Sumenep sangat membantu kami selama di sini. Terima kasih Sumenep,” ujar Hana dalam siaran pers Pemkab Sumenep yang diterima Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Hana mengaku, Kapal Yacht Canace milik Veikko dan Hana telah selesai diperbaiki. Keduanya melanjutkan pelayarannya kembali. Rencananya, keduanya akan berlayar dan berwisata ke Malaysia.

“Terima kasih Pak (Bupati) Fauzi. Kami sangat terbantu dengan kebaikan hati Bapak dan masyarakat Sumenep,” terangnya.

Baca juga: WN Finlandia yang Terdampar di Sumenep karena Kapal Mati Mesin Hendak Berwisata ke Pulau Bawean

Sebelumnya, Kapal Yacht Canace yang memuat dua warga negara Finlandia itu mengalami mati mesin di perairan Pulau Bawean pada Jumat (27/1/2023).

Mendapatkan laporan itu, petugas di area Pulau Bawean melakukan pertolongan dengan cara towing di timur Pulau Bawean, namun gagal karena cuaca yang kurang mendukung.

Selanjutnya, pada Minggu (29/1/2023), Kapal Yacht Canace terombang-ambing hingga ke perairan utara Madura dan berusaha tetap berkomunikasi dengan Kansar Surabaya.

Dua awak kapal berusaha membentangkan layar kapal agar bisa mencapai daratan di wilayah perairan Sumenep. Usaha keduanya gagal karena minimnya embusan angin.

Berdasarkan data yang diperoleh petugas, kapal berada di koordinat 6° 29' 32.73'' S - 114° 23' 35.51'' E atau 33 mil di laut sebelah utara Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep.

Sekitar pukul 14.10 WIB, petugas kemudian berhasil menemukan Kapal Yacht Canace dan dilakukan pengawalan untuk bersandar ke Pelabuhan Kalianget Sumenep.

Selanjutnya, pada Senin (30/1/2023) sekitar pukul 13.25 WIB, Kapal Yacht Canace beserta awak kapal kemudian bersandar di Pelabuhan Kalianget Sumenep dalam keadaan aman dan dua awak yang juga dalam kondisi sehat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau