MALANG, KOMPAS.com - Produk minyak goreng program Minyak Goreng Kemasan Rakyat (MGKR) Minyakita langka di pasaran Kabupaten Malang, Jawa Timur. Harganya pun sempat naik menjadi Rp 15.500 dari harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Mustofa, salah satu pedagang di Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang, mengatakan, Minyakita langka sejak 15 hari yang lalu. Akibatnya, para pedagang mengeluh karena minyak goreng itu menjadi salah satu minyak goreng yang paling dicari oleh masyarakat.
"Sudah langka, sejak sekitar 15 hari terakhir. Kami hanya menjual minyak goreng non-subsidi," ungkap Mustofa saat ditemui, Senin (16/1/2022).
Baca juga: Keluar Rumah Usai Pinjam Tali Skiping, Pria di Malang Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Ia tidak tahu pasti penyebab langkanya minyak goreng tersebut. Menurutnya, selama 15 hari terakhir, distributor minyak goreng tersebut sudah tidak mengirim ke tokonya lagi.
"Kalau harganya dulu Rp 14.000 per liter. Tapi akhir-akhir sebelum langka ini, harganya naik Rp 15.500 per liter," ujarnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 16 Januari 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Hujan Ringan
Yulia, pedagang lainnya, membenarkan bahwa minyak goreng merek Minyakita sulit didapat saat ini. Ia pun mengaku sudah tidak menjual selama kurang lebih 2 pekan terakhir.
Padahal, menurutnya minyak goreng itu sangat diminati masyarakat.
"Penyebabnya menurut informasi yang saya dapat karena subsidinya dicabut. Jadi tidak ada lagi, dan tidak tahu sampai kapan," ujarnya saat ditemui, Senin.
Sebab, Pemerintah Kabupaten Malang telah menyiapkan minyak curah merek Kuda yang bisa dibeli seharga Rp 10.000 per liter.
"Jadi kami berharap masyarakat tidak resah dengan langkanya satu merek minyak itu. Kita ada minyak goreng merek Kuda, dan sudah kita support para distributor untuk menjual di bawah harga pasaran," jelasnya.
Baca juga: Nasib Malang Bocah di Bogor, Berniat Buat Konten Mengadang Truk tapi Malah Tewas Tertabrak
Hanya saja, minyak goreng merek itu menurut Mahila mempunyai kelemahan. Yakni, membuat masakan lebih cepat berbau.
"Tapi hal itu biasanya tergantung selera masing-masing masyarakat. Minyak ini adalah produksi lokal Kabupaten Malang," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.