Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Probolinggo Tewas di Atas Pohon, Tersengat Listrik Saat Potong Ranting hingga Tubuh Keluar Asap

Kompas.com, 3 Januari 2023, 15:18 WIB
Ahmad Faisol,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Ipung (50), warga Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, tewas di atas pohon karena tersengat listrik, Selasa (3/1/2023).

Korban yang bekerja sebagai karyawan cat tersebut hendak membersihkan ranting pohon di halaman tempatnya bekerja di Kecamatan Kanigaran.

Baca juga: Cabuli Siswi SMP, Penjual Cilok di Probolinggo Ditangkap Polisi

Saat berada di atas pohon, dia memotong ranting. Ranting yang dipangkas diduga menyentuh kabel listrik milik PLN.

Akibatnya, Ipung tersengat listrik hingga tubuhnya mengeluarkan asap. Korban pun meninggal dunia di atas pohon.

Petugas dari kepolisian, BPBD dan warga sekitar langsung mendatangi TKP dan mengevakuasi korban turun dari pohon.

Baca juga: Hendak ke Pantai, Anggota TNI dan 2 Anaknya Tewas Tertabrak Kereta Api di Probolinggo

Mayat Ipung kemudian dibawa ke RSUD dr Moh Saleh.

Kapolseksubsektor Kanigaran Iptu Muhammad Rizal mengatakan, korban hendak membersihkan ranting pohon di bagian atas, karena saat itu tidak ada pekerjaan.

"Diduga ranting yang dipotong korban ini mengenai kabel beraliran listrik dan mengenai tubuh korban hingga tak sadar,” ujar Rizal.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo Sugito Prasetyo menjelaskan, BPBD Kota Probolinggo menerjunkan tim TRC untuk membantu evakuasi korban tersengat aliran listrik di Jalan Kapuas Kelurahan Curahgrinting, Kanigaran.

Laporan bermula dari salah satu anggota Damkar yang kemudian diteruskan melalui call center 112.

Dibutuhkan bantuan personel dan unit armada yang memiliki kemampuan mengakses korban di atas ketinggian.

Baca juga: Jelang Nataru, Polisi Beberkan Jalur Rawan Kecelakaan dan Macet di Kabupaten Probolinggo

Pusdalops PB yang menerima informasi tersebut lantas mempersiapkan tim TRC dan berkoordinasi dengan instansi terkait salah satunya Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Pukul 10.15 WIB, tim TRC dibantu unit skywalker DLH mengevakuasi korban dari atas pohon. Selanjutnya korban dibawa ke kamar mayat RSUD Moh. Saleh.

"Berdasarkan investigasi pihak terkait korban diduga tersengat aliran listrik jaringan 20 KV yang menyambar melalui ranting pohon. Guna antisipasi jatuhnya korban kembali PLN melakukan pemotongan ranting pohon yang diperkirakan mengganggu jaringan listrik," kata Sugito.

Pihaknya mengimbau masyarakat memperhatikan keselamatan bila ingin melakukan aktivitas seperti memotong pohon dan menghindari akses langsung dekat jaringan listrik bertegangan tinggi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau