Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Perampok Sergap Rumah Dinas, Wali Kota Blitar: Jangan Dikaitkan dengan Politik, Ini bagi Saya Musibah

Kompas.com - 14/12/2022, 09:01 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.comWali Kota Blitar Santoso menegaskan bahwa aksi perampokan yang terjadi di rumah dinasnya pada Senin (12/12/2022) merupakan sebuah musibah.

Sehingga dia meminta agar peristiwa tersebut tidak di kaitkan dengan politik.

“Jangan dikait-kaitkan dengan politik. Ini bagi saya musibah yang saya alami yang apapun bentuknya sudah ditangani pihak berwajib,” tegas Santoso ditemui di rumah dinasnya, Selasa.

Baca juga: Wali Kota Blitar soal Rp 400 Juta yang Diambil Perampok: Buat Cicil Utang Biaya Kampanye

Dia mengaku hingga kini masih berpikir bahwa perampokan tersebut adalah murni kriminal dengan motif ingin menguasai harta bendanya.

“Ya. Murni kriminal. Untuk sementara saya berpikir begitu saja. Tinggal nanti bagaimana hasil investigasi yang dilakukan kepolisian. Kita tunggu bersama-sama,” ujar dia.

Santoso menyerahkan proses pengungkapan kasus perampokan rumah dinasnya kepada pihak kepolisian sehingga motif sebenarnya bisa terungkap.

“Saya tidak mau berandai-andai. Yang jelas ditangani Polda langsung, sudah dilidik. Ada tim inafis, tim laboratorium (forensik). Semua terjun dari pagi sampai malam. Kita tinggal menunggu hasil lidik,” jelas dia.

Cicil utang kampanye

Aksi perampok yang menyergap rumah dinas diduga dilakukan oleh lima orang yang merampas uang tunai sebesar Rp 400 juta, perhiasan, dan jam tangan.

Santoso mengaku uang sekitar Rp 400 juta itu merupakan hasil dari usahanya mengumpulkan honor yang dia terima usai diminta membuka kegiatan.

Namun, dia tidak menjelaskan kegiatan apa saja.

Dia mengatakan, uang itu adalah tabungan untuk menyicil utang biaya kampanye Pilkada yang dia ikuti dua tahun lalu.

“Jujur saja. Saya ini pada waktu kampanye Pilkada punya tanggungan yang harus saya selesaikan,” ujar Santoso saat menjawab pertanyaan wartawan terkait kepemilikan uang tunai yang akhirnya hilang dirampas kawanan perampok.

Santoso menolak menjawab berapa jumlah uang yang dia pinjam dan digunakan untuk membiayai keikutsertaannya pada Pilkada Kota Blitar 2020.

“Tidak perlu saya jelaskan. Yang penting sampean (anda) tahu bahwa uang saya yang diambil itu kisarannya segitu,” kata dia.

Baca juga: Sosok Wali Kota Blitar Santoso yang Jadi Korban Perampokan di Rumah Dinas, Harta Kekayaan Capai Rp 1,4 Miliar

Santoso berencana mulai mengangsur utangnya tersebut mulai akhir tahun ini.

“Rencana saya sehabis akhir tahun saya mulai menyicil utang saya. Mau saya cicil,” tuturnya.

Namun, lanjutnya, uang tersebut dirampas perampok sebelum sempat dia bayarkan.

“Saya kan harus mengumpulkan dari honor-honor itu, kalau membuka kegiatan dan sebagainya. Tapi akhirnya kedahuluan (dirampok),” ujarnya.

Pihak kepolisian membentuk tim gabungan yang dipimpin oleh Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto guna mengungkap kasus perampokan yang disebut pertama kali menyasar rumah dinas pejabat pemerintah.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com