KOMPAS.com - Bus pariwisata yang membawa rombongan dari Kota Semarang, Jawa Tengah, mengalami kecelakaan, Minggu (4/12/2022). Bus tersebut terjun ke jurang di jalur Sarangan-Tawangmangu, Magetan, Jawa Timur.
Kecelakaan maut ini mengakibatkan 7 orang tewas.
Kepala Seksi (Kasi) Humas Kepolisian Resor (Polres) Magetan AKP Budi Kuncahyo mengatakan, bus Semeru Putra Transindo tersebut awalnya melaju dari daerah tinggi hendak menuju ke bawah.
"Setibanya tempat kejadian di tikungan atas Lawu Grand forest, bus tidak dapat dikendalikan, seharusnya bus belok kiri menikung," ujarnya, Minggu, dikutip dari Tribun Jatim.
Baca juga: Bus Wisata dari Semarang Masuk Jurang di Magetan, 7 Orang Tewas
Lantan tak menikung, bus berjalan lurus, lalu menabrak besi pembatas jalan atau guardrail. Bus kemudian terjun ke jurang sedalam kurang lebih 30 meter.
"Kerusakan pada bagian depan hancur dan bagian sisi kiri bus. Mesin bus berhenti dan kondisi tidak menyala," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Magetan AKP Trifona Situmorang menuturkan, bus yang mengangkut 40 penumpang tersebut diduga mengalami kerusakan rem. Hal ini mengakibatkan sopir hingga kendali saat bus melaju di turunan curam.
"Diduga masalah rem karena sempat kita periksa ada bagian rem yang patah," ungkapnya kepada Kompas.com, Minggu.
Baca juga: Bus Wisata dari Semarang Terjun ke Jurang di Magetan, Sopir Sempat Teriak Rem Blong
Kondektur bus tersebut, Khoirul, menceritakan detik-detik busnya masuk jurang di Magetan.
Sebelum insiden, dirinya sempat mendengar sopir berteriak bahwa rem bus blong. Teriakan itu terdengar saat bus melintas di jalan menurun dan menikung tajam di kawasan Lawu Green Forest, Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan, sekitar pukul 11.00 WIB.
"Sopir teriaknya, 'Rem blong, rem blong'. Saya lari ke bagian belakang bus," tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan Bambang, seorang penumpang yang selamat. Bambang menjelaskan, dirinya juga sempat mendengar teriakan rem blong.
"Itu ada yang teriak, 'Rem e blong, rem e blong'. Mungkin yang di depan itu," terangnya, dilansir dari Kompas TV.
Bambang juga menyaksikan detik-detik bus yang ia tumpangi terjun ke jurang.
"Saya juga tahu, nyemplungnya juga tahu. Bus harusnya belok kiri, tapi ini lurus. Masalahnya kalau dikirikan mungkin lebih banyak korban," sebutnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.