Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDN 1 Jenggolo Mengaku Tak Tahu soal Dugaan Perundungan yang Libatkan Siswanya hingga Koma

Kompas.com - 25/11/2022, 13:46 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang mengaku mulanya tidak mengetahui peristiwa perundungan yang melibatkan siswanya hingga korban sempat kejang dan koma.

Hal itu disampaikan Wakil Kepala Sekolah, Andri Sujatmiko. Menurutnya, ketidaktahuan pihak sekolah lantaran peristiwa itu terjadi bukan di area sekolah.

Baca juga: Trauma, Siswa Korban Perundungan di Malang Minta Pindah Sekolah

Dari informasi keluarga korban, perundungan terjadi sepulang sekolah.

"Saat itu kami tahunya dari Bhabinkamtibmas Desa Jenggolo pada hari Sabtu (12/11/2022), bahwa katanya ada pengeroyokan siswa kami di area Bendungan Sengguruh," ungkapnya saat ditemui, Jumat (25/11/2022).

Andri memastikan lembaga sekolahnya menerapkan sistem sekolah ramah anak, bahkan telah melakukan sosialisasi Cyber Bullying.

"Dari kedua sistem ini, kita sudah sampaikan bahwa siapa pun yang mengalami dampak dari kenakalan siswa, silahkan laporkan kepada sekolah," jelasnya.

Baca juga: Menolak Saat Dipalak, Siswa Kelas 2 SD di Malang Dianiaya 7 Kakak Kelasnya hingga Koma dan Trauma

Andri menyebutkan, ketika jam istirahat, siswa dari setiap kelas ditempatkan di area berbeda dengan siswa kelas lain, dan dengan pantuan wali kelas masing-masing.

"Jadi ketika istirahat, area bermain siswa dari masing-masing kelas dipisah, tujuannya untuk menghindari pertengkaran dengan siswa dari kelas lain, sekaligus pemantauannya supaya lebih mudah," terangnya.

Waktu pulang siswa dari masing-masing kelas juga berbeda satu sama lain. Menurut Andri, untuk siswa kelas I, II, dan III pulang pada pukul 09.30 WIB. Sedangkan untuk siswa kelas IV, V, dan VI waktu pulangnya sekitar pukul 11.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 25 November 2022, Pagi Cerah Berawan dan Sore Hujan Ringan

7 anak berstatus ABH

Sementara itu, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan ada tujuh anak yang kini berstatus sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). Mereka adalah para kakak kelas yang diduga menganiaya korban.

Kholis menyatakan akan melakukan upaya pendampingan kepada para ABH tersebut. Sebab mereka masih berusia di bawah umur.

"Nanti prosesnya akan kami lakukan sesuai prosedur ABH. Seperti pendampingan hingga mediasi, melibatkan Balai Pemasyarakatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang, kepala sekolah, wali murid, dan orangtua," ungkapnya saat ditemui, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Bocah Kelas 2 SD di Malang Dipalak dan Dianiaya Kakak Kelas hingga Sempat Kejang, Polisi: Dilakukan sejak Korban Kelas 1

Selain 7 siswa, Polres Malang juga telah memeriksa total 12 orang terkait insiden perundungan itu.

Meliputi keluarga korban, pihak sekolah, serta teman-temannya yang mengetahui peristiwa tersebut.

"Terkait proses hukum kepada para ABH ini akan dilakukan diversi atau tidak, masih menunggu koordinasi dan evaluasi dari proses mediasi dan pendampingan," jelas dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com