NGAWI, KOMPAS.com – Dwi Minto Waluyo, warga Kecamatan Kedunggalar, Ngawi tak menyangka putra semata wayangnya yang berinisial DWW (14) meninggal dunia di Pondok Pesantren (Ponpes) di Sragen, Jawa Tengah.
Dwi mengatakan, kabar duka itu dia dapatkan saat pimpinan pondok mendatangi rumahnya pada Minggu (20/11/2022).
Padahal beberapa hari sebelumnya atau pada Jumat (18/11/2022), sang ayah sempat bertemu anaknya di pondok pesantren. Ketika itu DWW dalam kondisi sehat.
Baca juga: Hujan dan Puting Beliung Landa Ngawi, 15 Rumah di 2 Desa Rusak
“Pimpinan pondok datang ke rumah hari Minggu, tanya ananda punya bawaan penyakit apa,” ujar Dwi yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (22/11/2022).
Dwi bercerita, DWW adalah santri kelas IX di salah satu siswa pondok pesantren di Masaran, Sragen. Putranya itu telah tiga tahun menuntut ilmu di pesantren tersebut.
Setelah mendapatkan kabar kematian anaknya, Dwi pun mendatangi pondok pesantren untuk menjemput jenazah DWW.
Saat itulah dia melihat ada sesuatu yang janggal di tubuh putranya.
“Saya lihat ada luka lebam pada bagian dada (jenazah), gosong,” imbuh dia.
Dwi berharap polisi mengusut kematian anaknya yang dia nilai tidak wajar.
"Harapannya minta diusut siapa yang bertanggung jawab," kata dia.
Menurutnya, selama ini DWW dikenal sebagai anak yang baik. “Anaknya itu supel suka menolong teman,” katanya.
Sementara itu Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama mengungkapkan santri berinisial DWW diduga menjadi korban kekerasan karena melanggar aturan kebersihan.
DWW sempat menjalani perawatan sebelum dinyataan meninggal dunia Minggu (20/11/2022) pukul 02.00 WIB.
Pelaku kekerasan yang merupakan seniornya, MHN (16) diduga menendang dan memukul korban di bagian dada.
Baca juga: Bawa Pulang 3 Medali di Ajang Popda, Atlet Panahan Ngawi Ternyata Berangkat dengan Uang Urunan
Namun dari hasil otopsi di RS Moewardi Solo, kata Kapolres, tidak ditemukan adanya luka lebam.
"Kalau penganiayaan terjadi pemukulan berkali-kali dan mengakibatkan luka lebam. Pada korban tidak ada luka bekas lebam," katanya, Selasa (22/11/2022).
Pelaku yang masih di bawah umur saat ini telah diamankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.