BLITAR, KOMPAS.com – Sumini (46), seorang perempuan yang sudah 10 tahun hidup seorang diri di rumahnya di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ditemukan membusuk di tempat tidur.
Kematian Sumini diketahui oleh tetangganya pada Minggu (13/11/2022) ketika dua tetangga hendak mengantarkan makanan hajatan.
Baca juga: Lokasi Penemuan 26 Granat di Blitar Diduga Bekas Markas Pejuang Kemerdekaan
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiono mengatakan, terungkapnya kematian Sumini berawal dari adanya dua remaja, Jaki dan Susilo.
Keduanya mendatangi rumah korban untuk mengantarkan makanan dari rumah warga yang sedang menggelar hajatan.
“Tapi kedua saksi batal masuk ke rumah korban lantaran mencium bau busuk yang menyengat dari dalam rumah korban,” ujar Udiono saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Di Blitar, Sekjen PDI-P Kembali Dorong Pemerintah Sampaikan Maaf kepada Soekarno
Kedua saksi, kata Udiono, lantas memberitahukan bau busuk itu kepada Sumintun (54), saudara Sumini, yang rumahnya hanya sekitar 7 meter dari rumah Sumini.
“Dari situ kemudian diketahui Sumini sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan jasad yang sudah mulai membusuk telentang di atas tempat tidur,” tuturnya.
Menurut Udiono, tim medis memperkirakan Sumini meninggal 5 hari sebelum ditemukan.
Kematian Sumini yang tidak diketahui oleh saudara dan tetangga sekitar dinilai mengherankan, sebab banyak rumah yang berdekatan dengan rumah korban.
Udiono mengatakan bahwa Sumini sudah hidup sebatang kara di rumahnya 10 tahun lalu terakhir sejak bercerai dari suaminya.
Anak-anak Sumini, kata dia, tinggal bersama mantan suaminya sehingga Sumini hidup seorang diri.
Menurut keterangan warga, lanjut Udiono, Sumini mengalami gangguan kejiwaan. Namun dia tidak dapat memastikan apakah gangguan kejiwaan itu dialami Sumini setelah atau sebelum bercerai dari suaminya.
Belum diketahui pula penyebab kematian Sumini.
“Yang pasti polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Pihak keluarga meminta tidak dilakukan otopsi pada jasad korban,” ujarnya.*
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.