Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Banyuwangi Sebut Alih Fungsi Lahan Sebabkan Banjir Bandang, PTPN XII: Bukan Saatnya Mencari Kambing Hitam

Kompas.com - 07/11/2022, 17:45 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandini menyebutkan alih fungsi lahan menjadi salah satu penyebab banjir bandang di Banyuwangi, Jawa Timur.

Menanggapi hal tersebut, PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XII wilayah Banyuwangi, membenarkan jika memang terjadi alih fungsi lahan di hulu. 

"Memang terjadi alih fungsi lahan dari tanaman kakao menjadi tanaman tebu," kata Koordinator PTPN XII wilayah Banyuwangi, Sanuri kepada wartawan, Senin (711/2022). 

Baca juga: Uang Rp 12 Juta untuk Berobat Hanyut Saat Banjir di Banyuwangi, Tertimbun Lumpur hingga Kembali ke Tangan Pemilik

Menurut Sanuri, alih fungsi lahan dari tanaman kakao menjadi tanaman tebu tersebut bukan merupakan penyebab utama banjir yang melanda lima desa di Kalibaru.

"Sebetulnya kekuatan akar tanaman kakao dan tanaman tebu beda tipis. Hal ini bukan merupakan patokan. Jadi, karena kebetulan saja," ungkap Sanuri.

Baca juga: Bupati Sebut Alih Fungsi Lahan Jadi Pemicu Banjir Bandang di Banyuwangi

Pihaknya menolak jika alih fungsi lahan disebut sebagai penyebab utama terjadinya banjir.

Menurutnya, yang perlu diperhatikan adalah mengenai curah hujan tinggi. Sanuri mengatakan, dari data Dinas PU Pengairan Banyuwangi curah hujan yang terjadi di wilayah Kalibaru pada Kamis (3/11/2022) memang tergolong tinggi.

"Bukan saatnya mencari kambing hitam, siapa yang harus bertanggung jawab dalam musibah ini. Namun lebih mencari solusi bagaimana ke depan tidak terjadi hal serupa," ujarnya.

Sanuri mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengoptimalkan penyaluran bantuan terhadap korban banjir, baik berupa materiil maupun bantuan pembersihan lokasi banjir bandang. 

"Kami waktu itu langsung turun ke lapangan. Membantu warga membersihkan lingkungan dan rumah warga terdampak banjir," tandas Sanuri. 

Baca juga: Bupati Sebut Alih Fungsi Lahan Jadi Pemicu Banjir Bandang di Banyuwangi

Sebelumnya Pemkab Banyuwangi menyebutkan, penyebab terjadinya banjir bandang di Kecamatan Kalibaru, salah satunya karena alih fungsi lahan.

"Untuk mengatasi persoalan ini, kita nanti akan duduk bareng, diharapkan semuanya punya kesadaran masing-masing. Karena ada alih fungsi lahan, sampah dan juga hujan dengan intensitas tinggi," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Menurut Ipuk, saat ini Pemkab Banyuwangi tengah membuat perencanaan terkait pengalihan air dari hulu, agar tidak lagi masuk ke sungai-sungai kecil yang ada di sekitar pemukiman warga sekitar.

Baca juga: Hunian Sementara Disiapkan untuk Korban Banjir Bandang Banyuwangi

Upaya pencegahan pun bakal dilakukan. Di antaranya reboisasi, menjaga kebersihan dan pertimbangan alih fungsi lahan di daerah yang rawan bencana. 

"Masyarakat juga akan kita libatkan pastinya, terkait dengan upaya reboisasi, terkait masalah sampah, untuk membahas itu semua," terang Ipuk.

Warga setempat juga tidak menyangka akan terjadi banjir bandang di wilayah Kecamatan Kalibaru. Warga juga menduga ada alih fungsi lahan.

"Sejak lahir di sini tidak pernah saya lihat banjir. Kita menduga adanya alih fungsi lahan dan tanaman keras yang dilakukan perkebunan," kata salah satu warga Desa Kalibaru Wetan, Rofik.

Baca juga: 17 Hewan Ternak hingga Kendaraan Warga Hilang Saat Banjir Bandang Menerjang Banyuwangi

Rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan) Rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang
Pihaknya berharap, pihak perkebunan juga bertanggung jawab atas banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Kalibaru. 

"Tentu harapan kami, ada pertanggungjawaban perkebunan dalam hal ini PTPN XII," tandas Rofiq.

BPBD Banyuwangi, mencatat, ada lima desa yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Kalibaru, pada Kamis (3/11/2022) malam.

Lima desa tersebut yaitu Desa Banyuanyar, Kalibaru Manis, Kalibaru Wetan, Kalibaru Kulon dan Desa Kajarharjo.

Banjir terparah berada di Desa Kalibaru Wetan. Ada puluhan rumah di desa setempat mengalami rusak parah akibat diterjang banjir.

Tiga jembatan penghubung juga putus, barang berharga milik warga ikut hanyut, yakni 7 sepeda motor, 3 mobil, 14 ekor kambing dan 3 ekor hewan ternak sapi.

Total ada 1.100 jiwa dari puluhan rumah yang terdampak banjir bandang tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sejumlah Buruh Minta Maaf ke Satpol PP Surabaya, Proses Hukum Tetap Jalan

Sejumlah Buruh Minta Maaf ke Satpol PP Surabaya, Proses Hukum Tetap Jalan

Surabaya
Kawasan Bromo Tercantik Ke-3 di Dunia, Ini Kata TNBTS, Kadis dan Kades

Kawasan Bromo Tercantik Ke-3 di Dunia, Ini Kata TNBTS, Kadis dan Kades

Surabaya
Truk Terjun ke Jurang 20 Meter di Tikungan Jalur Sarangan

Truk Terjun ke Jurang 20 Meter di Tikungan Jalur Sarangan

Surabaya
Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Saat Caleg di Madiun Bobol 18 Toko di 5 Kabupaten, Hasilnya untuk Biaya Hidup

Surabaya
Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Kecewa UMK 2024, Buruh Jatim Ancam Gelar Demo Lebih Besar

Surabaya
Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Khofifah Sebut UMK Jatim 2024 Adil bagi Pekerja dan Pengusaha

Surabaya
Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

Surabaya
Wali Kota Surabaya Minta Penganiaya 2 Satpol PP saat Buruh Demo Segera Ditangkap

Wali Kota Surabaya Minta Penganiaya 2 Satpol PP saat Buruh Demo Segera Ditangkap

Surabaya
Siswi SMA di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian, Wakasek: Tak Ada yang Mengira

Siswi SMA di Sampang Melahirkan di Kelas Saat Ujian, Wakasek: Tak Ada yang Mengira

Surabaya
Khofifah Ajak Masyarakat Siap Ambil Bagian Saat Tinjau Pembangunan Bandara Dhoho Kediri

Khofifah Ajak Masyarakat Siap Ambil Bagian Saat Tinjau Pembangunan Bandara Dhoho Kediri

Surabaya
Niat Bantu Warga, Anggota Satpol PP Ditendang Oknum Buruh Demo di Surabaya, Ini Kronologinya

Niat Bantu Warga, Anggota Satpol PP Ditendang Oknum Buruh Demo di Surabaya, Ini Kronologinya

Surabaya
Daftar UMK 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024

Daftar UMK 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024

Surabaya
Pria yang Ditemukan Tergeletak di Kota Malang Korban Pembunuhan, Pelaku Ditangkap

Pria yang Ditemukan Tergeletak di Kota Malang Korban Pembunuhan, Pelaku Ditangkap

Surabaya
Ayah di Probolinggo Perkosa Anak Tiri 20 Kali Selama 4 Tahun

Ayah di Probolinggo Perkosa Anak Tiri 20 Kali Selama 4 Tahun

Surabaya
Seorang Caleg di Madiun Bobol 8 Toko dan Ditangkap Polisi berkat CCTV

Seorang Caleg di Madiun Bobol 8 Toko dan Ditangkap Polisi berkat CCTV

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com