Pada tahapan testing, Dinkes Surabaya melakukan pemeriksaan Covid-19 melalui rapid test dan/atau swab RT-PCR pada masyarakat terindikasi kontak erat (OTG).
Kemudian melakukan Surveilans Aktif (Active Case Finding) secara terintegrasi bagi warga, satuan pendidikan yang melibatkan Dinas Pendidikan, BPB Linmas, Puskesmas, camat, lurah dan Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo.
"Pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk penegakkan kasus varian Omicron dan XBB," ujar dia.
Baca juga: Kereta Cepat Mau Dilanjut sampai Surabaya, Ini Rutenya
Sedangkan, pada tahapan treatment, Dinkes Surabaya mengoptimalkan ruangan dan tempat tidur rumah sakit di Kota Surabaya sebagai tempat perawatan Covid - 19.
Kemudian, pemeriksaan kesehatan dan pemantauan pasien terinfeksi Covid - 19 oleh Puskesmas
"Menyalurkan bantuan obat dan alat kesehatan ke RS Rujukan Covid - 19, Tim Gerak Cepat TGC 24 Jam. Dan penyemprotan desinfektan pada area yang teridentifikasi kasus konfirmasi positif dan suspek bersama RT/RW, Kel/Kec melalui peran dan fungsi Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo," terangnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 27 Oktober 2022 : Sepanjang Hari Cerah Berawan
Di sisi lain, Nanik mengaku bahwa pihaknya juga melakukan penerapan penghentian sementara untuk Rombongan Belajar (rombel) yang terpapar selama kurang lebih 5-7 hari jika angka Positivity Rate (PR) kurang lebih 5 persen dan melakukan pembelajaran secara daring/online.
"Serta, mengoptimalkan giat vaksinasi untuk seluruh sasaran yang belum tervaksin berbasis wilayah melalui kegiatan percepatan vaksinasi booster (dosis 3) dan pelaksanaan vaksinasi di beberapa sentra vaksin dan vaksin corner mall bagi masyarakat umum," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.