Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan, Jatuhnya Selongsong Peluru Gas Air Mata Beda dengan Rekaman Video Amatir

Kompas.com - 19/10/2022, 18:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Penyidikan tragedi Kanjuruhan sampai pada tahap rekonstruksi yang dilaksanakan di lapangan sepak bola Mapolda Jatim, Rabu (19/10/2022).

Dalam proses rekonstruksi ini, letak selongsong peluru gas air mata menjadi sorotan.

Pasalnya dalam rekonstruksi di lapangan Mapolda Jatim ini, jatuhnya selongsong peluru gas air mata berbeda dari apa yang nampak pada rekaman video yang tersebar luas di masyarakat.

Dalam reka adegan ini, selongsong perlu jatuh di shuttle run atau sisi terluar lapangan yang menjadi batas tribune dan lapangan utama.

Baca juga: Polri Temui Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan untuk Meminta Persetujuan Otopsi

Sementara dalam video yang telah beredar luas menunjukkan selongsong peluru gas air mata jatuh di tribune penonton.

Hal tersebut ditanggapi langsung oleh Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Dedi Prasetyo menegaskan apa yang terjadi dalam proses rekonstruksi menjadi kewenangan penyidik.

Meski demikian, segala adegan yang dilakukan tak lepas dari keterangan yang diberikan para tersangka.

"Jadi secara materi dan proses penyidikan, itu penyidik yang akan menyampaikan," ungkap Dedi Prasetyo.

Baca juga: Polri Temui Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan untuk Meminta Persetujuan Otopsi

"Kalau misalnya tersangka mau menyebutkan seperti itu, itu hanya dia," sambungnya.

Dedi sekaligus mengimbau publik tak perlu khawatir dengan potensi pengaburan fakta karena segala kesaksian akan dipertanggungjawabkan di pengadilan.

"Tapi penyidik memiliki keyakinan dengan seluruh kesaksian kemudian alat bukti yang dimiliki penyidik," ujar Dedi Prasetyo.

"Nanti akan dipertanggungjawabkan baik di kejaksaan atau di persidangan," lanjutnya.

Sebelum melakukan rekonstruksi, penyidik mengikuti apel lebih dulu.

Dalam tempat rekonstruksi ada sejumlah papan bertulis nomor yang menunjukkan identitas pintu tribun lapangan Kanjuruhan.

Baca juga: Sosok Andi, Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal Usai Dirawat 17 Hari di RS, Juru Parkir yang Tinggalkan 2 Anak

Rekonstruksi ini juga dilakukan secara tertutup dan wartawan hanya dapat mengambil dokumentasi sebelum dan sesudah proses tersebut.

Hadir pula 3 tersangka untuk menjalani rekonstruksi di antaranya Kompol Wahyu Setyo, AKP Has Darmawan, dan AKP Bambang Sidik Achmadi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan: Jatuhnya Selongsong Peluru Gas Air Mata Jadi Sorotan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Truk Tersangkut di Pelintasan KA Kota Malang, Sejumlah Perjalanan Kereta Terhambat

Truk Tersangkut di Pelintasan KA Kota Malang, Sejumlah Perjalanan Kereta Terhambat

Surabaya
Jasad Pria Ditemukan di Sungai Surabaya, Diduga Kekasih Wanita yang Tewas

Jasad Pria Ditemukan di Sungai Surabaya, Diduga Kekasih Wanita yang Tewas

Surabaya
Turunkan Harga Beras, Bulog Pasok Situbondo 1.300 Ton Beras

Turunkan Harga Beras, Bulog Pasok Situbondo 1.300 Ton Beras

Surabaya
Bukan Dihapus, Kapolres Sebut CCTV Sekolah Siswi di Gresik Tak Menyala Sebulan Lebih

Bukan Dihapus, Kapolres Sebut CCTV Sekolah Siswi di Gresik Tak Menyala Sebulan Lebih

Surabaya
Pembongkaran Makam Diduga Palsu di Gresik, Kades Sebut Mediasi Libatkan MUI

Pembongkaran Makam Diduga Palsu di Gresik, Kades Sebut Mediasi Libatkan MUI

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 22 September 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 22 September 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 September 2023: Pagi Cerah dan Sore Berawan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 September 2023: Pagi Cerah dan Sore Berawan

Surabaya
Dugaan Penusukan Mata Siswi SD di Gresik dan Kondisi Darurat Perundungan

Dugaan Penusukan Mata Siswi SD di Gresik dan Kondisi Darurat Perundungan

Surabaya
Mayat Laki-laki Ditemukan Membusuk di Lahan Tebu Situbondo, Ada Jeratan di Leher

Mayat Laki-laki Ditemukan Membusuk di Lahan Tebu Situbondo, Ada Jeratan di Leher

Surabaya
Ini Alasan Museum Kesehatan Surabaya Disebut Museum Santet

Ini Alasan Museum Kesehatan Surabaya Disebut Museum Santet

Surabaya
Kisah Pilu Ibu di Kediri Ditemukan Meninggal bersama Anak Penyandang Disabilitas

Kisah Pilu Ibu di Kediri Ditemukan Meninggal bersama Anak Penyandang Disabilitas

Surabaya
Kasus Mata Siswi SD Dicolok Tusuk Bakso di Gresik, Polisi Sudah Periksa 47 Saksi

Kasus Mata Siswi SD Dicolok Tusuk Bakso di Gresik, Polisi Sudah Periksa 47 Saksi

Surabaya
Digelar di GBT, Laga Persebaya Vs Arema FC Bakal Dijaga 4.925 Petugas Gabungan

Digelar di GBT, Laga Persebaya Vs Arema FC Bakal Dijaga 4.925 Petugas Gabungan

Surabaya
Ada Luka Lebam pada Jenazah Perempuan yang Ditemukan di Sungai Wonokromo Surabaya

Ada Luka Lebam pada Jenazah Perempuan yang Ditemukan di Sungai Wonokromo Surabaya

Surabaya
Kesaksian Hanafi, Pemain Futsal Blitar yang Ditendang Saat Selebrasi Sujud Syukur

Kesaksian Hanafi, Pemain Futsal Blitar yang Ditendang Saat Selebrasi Sujud Syukur

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com