BLITAR, KOMPAS.com - Mayat pria paruh baya yang belum diketahui identitasnya ditemukan dalam posisi tengkurap di pinggir Sungai Songbajul di Desa Ngadipuro, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (19/10/2022) pagi.
Kuat dugaan, pria tersebut adalah korban bencana banjir yang terjadi di sejumlah lokasi di wilayah Blitar bagian selatan pada Senin (17/10/2022) hingga Selasa (18/10/2022).
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar AKP Tika Pusvitas Sari mengonfirmasi bahwa kemungkinan pria yang diperkirakan berusia di atas 50 tahun itu merupakan korban banjir.
Baca juga: Perum Jasa Tirta I Bantah Pembukaan Pintu Air Bendungan Lodoyo Sebabkan Banjir di Blitar
"Setidaknya mayat tersebut kemungkinan korban hanyut di sungai. Dari laporan sementara tim Inafis di lokasi, tidak ditemukan adanya bekas luka penganiayaan," ujar Tika saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Tika juga menuturkan, kondisi mayat masih utuh. Artinya, korban belum lama tewas.
Keberadaan mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga desa setempat sekitar pukul 10.00 WIB. Menurut Tika, mayat kemungkinan berada di lokasi setelah terseret arus sungai.
"Dan setelah debit air sungai surut, mayat tersangkut di daratan tidak jauh dari bibir sungai," terangnya.
Baca juga: Kesaksian Korban Banjir Blitar Selatan, Tinggalkan Rumah Saat Air dengan Cepat Meninggi
Pihak kepolisian segera mengirimkan tim Inafis ke lokasi bersama sejumlah relawan guna membantu proses evakuasi mayat. Proses evakuasi berlangsung lama karena anggota dan relawan harus berenang menyeberangi sungai yang cukup luas dan dalam.
"Mayat saat ini baru saja tiba di Kantor Polsek Wonotirto," kata Tika.
Guna mempercepat penemuan identitas korban, pihak kepolisian telah mencari informasi dari warga desa yang ada di sepanjang hulu Sungai Songbajul yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
"Untuk warga desa di sekitar TKP penemuan mayat, sementara belum ada konfirmasi adanya warga yang kehilangan anggota keluarga," jelasnya.
"Kami harus melacak juga desa-desa di hulu sungai. Apakah di desa-desa tersebut juga terjadi banjir," ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, banjir pada Senin dan Selasa terjadi di 31 dusun yang ada di 9 kecamatan, 5 di antaranya dan yang paling parah ada di wilayah Blitar bagian selatan atau yang terletak di selatan Sungai Brantas.
Selain berdampak pada ribuan rumah, banjir mengakibatkan sejumlah kerusakan pada fasilitas umum yaitu tiga jembatan, satu mushala dan puluhan lapak pasar desa.
Baca juga: 150 Warga Mengungsi akibat Banjir di Blitar Selatan
Ketinggian air dan dampak banjir paling tinggi terjadi di wilayah Kecamatan Sutojayan, terutama di Kelurahan Sutojayan.
Hingga saat ini, belum ada laporan adanya korban jiwa kecuali kematian puluhan hewan ternak milik warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.