Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Kereta Api Blitar-Malang Kini Sudah Bisa Dilalui

Kompas.com - 18/10/2022, 21:26 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Jalur kereta api Blitar-Malang kembali bisa dilalui setelah material longsor yang menutup jalur berhasil dibersihkan.

Sebelumnya, jalur kereta api Malang-Blitar tidak bisa dilalui akibat tertutup material longsor tebing di area perbukitan di perbatasan Blitar dan Malang pada Selasa (18/10/20222) pagi.

Material longsor selesai dibersihkan sekitar pukul 16.40 WIB dan jalur dipastikan dapat dilalui kembali.

Baca juga: Jalur Tertimbun Longsor, Dua Kereta Api Tertahan di Malang

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan, kereta pertama yang melintasi jalur tersebut setelah dibersihkan adalah rangkaian kereta barang.

"Pukul 16.40 WIB tadi sudah berhasil dibersihkan dan segera kereta dilalui pertama kali oleh rangkaian kereta barang yang memang sudah beberapa saat menunggu," ujar Supriyanto kepada wartawan, Selasa sore.

Baca juga: Perum Jasa Tirta I Bantah Pembukaan Pintu Air Bendungan Lodoyo Sebabkan Banjir di Blitar

Menurut Supriyanto, beberapa titik di area perbukitan yang ada di wilayah perbatasan Blitar dan Malang memang rawan longsor. Longsor kali ini tejadi pada Selasa pagi sekitar pukul 9.00 WIB.

Supriyanto mengatakan, longsor terjadi akibat kawasan tersebut diguyur hujan deras selama beberapa jam sebelumnya.

Akibat kejadian itu, kata Supriyanto, sejumlah rangkaian perjalanan kereta api harus direkayasa, yaitu dengan menempuh perjalanan memutar melalui jalur tengah melewati Mojokerto.

Di antara rangkaian kereta api yang harus menempuh jalur memutar adalah KA Matarmaja dengan jadwal keberangkatan dari Stasiun Malang pukul 9.25 WIB dengan tujuan Stasiun Pasar Senen.

Selain itu, KA Gajayana relasi Malang-Gambir dengan jadwal keberangkatan dari Stasiun Malang pukul 14.25 WIB.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com