KEDIRI, KOMPAS.com - Jembatan Lama dan Taman Brantas di Kota Kediri, Jawa Timur, ditutup sementara menyusul tingginya debit air Sungai Brantas, Senin (17/10/2022).
Selain itu, perahu jasa penyeberangan yang dikelola masyarakat di beberapa titik juga dihentikan sementara operasionalnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Indun Munawaroh mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi bencana dampak dari kenaikan debit air tersebut.
"Langkah-langkah preventif yang perlu kita lakukan," ujar Indun Munawaroh, Senin (17/10/2022).
Baca juga: Kecelakaan Tunggal, Ketua KONI Kota Kediri Maria Karanggora Meninggal
Debit air di sungai terpanjang kedua di Jawa Timur dan melintasi beberapa wilayah kabupaten itu saat ini tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Indun mengungkapkan, debit air pada sungai yang berhulu di wilayah Kota Batu itu pada Senin siang mencapai sekitar 1.000 meter kubik per detik. Padahal, rata-rata harian kisaran 290 meter kubik per detik.
"Malam ini sudah mulai turun, tapi masih di angka sekitar 900 meter kubik perdetik," kata Indun menambahkan.
Baca juga: Tabrak Pintu Mobil yang Dibuka oleh Pengemudi, Seorang Pemotor di Kediri Tewas
Angka tersebut masih relatif tinggi. Padahal, kata Indun, pihak pengelola bendungan Bendung Gerak Waru Turi di wilayah Gampengrejo, Kabupaten Kediri, juga telah membuka sebanyak sembilan pintu air untuk mengurangi arus tersebut.
Oleh sebab itu, pihaknya dan beberapa stakeholder terkait hingga saat ini masih bersiaga di sekitar sungai yang membelah Kota Kediri itu.
"Anggota saya siagakan 24 jam di sana sampai dirasa sungai aman," lanjutnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.