Editor
Sumardhan menjelaskan, gas air mata yang ditembakkan polisi menjadi faktor timbul banyaknya korban jiwa dan luka-luka.
"Nah kita kan tidak tahu apakah gas air mata ini memang murni gas air mata atau ada efek lainnya kan itu untuk kepentingan ke depan juga," kata dia.
Jika komponen gas air mata diketahui, kata dia, hal ini bisa menjadi dasar pengusutan kasus itu selanjutnya.
"Ingat, Pak Haris ini untuk masalah keamanan sudah minta ke negara bahkan yang mengeluarkan rekomendasi itu Kapolda dan Kapolres. Ingat juga bahwa pertandingan sudah selesai dan terjadi penembakan gas air mata bukan saat pertandingan dilakukan," tambahnya.
Sumber: Antara
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang