Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Liga 1 Dihentikan Usai Tragedi Kanjuruhan, Pemain Madura United Diliburkan

Kompas.com - 07/10/2022, 16:50 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah klub peserta mulai meliburkan pemain dan staf karena kompetisi BRI Liga 1 Indonesia dihentikan sementara usai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Klub Madura United juga telah meliburkan pemain dan staf agar bisa bertemu dengan keluarga selama kompetisi dihentikan.

Direktur PT Polanah Bola Madura Bersatu, pengelola klub Madura United, Zia Ulhaq menyebut, tim pelatih memerintahkan para pemain beristirahat total selama dua hari ke depan.

"Sementara memang tim diliburkan dulu untuk kembali ke keluarga masing-masing. Selama dua hari ke depan, semua pemain diperintahkan oleh pelatih untuk istirahat total jangan nyentuh bola dulu, dan agar refreshing dengan keluarga," kata Zia kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

Setelah libur dua hari, kata Zia, semua pemain diwajibkan melakukan latihan mandiri di mana pun berada.

Baca juga: Adik Aremania Korban Tragedi Kanjuruhan Asal Jombang Ditawari Jadi Polisi

Latihan itu akan dipantau dan dikawal langsung oleh pelatih fisik atau asisten pelatih. 

"Jadi selama latihan mandiri pemain akan dipantau oleh pelatih dan staf asisten pelatih setiap hari dengan menyerahkan video mandiri latihan mereka secara berkala dan itu dipantau langsung secara intensif oleh pelatih fisik dan head coach," beber dia.

Zia belum bisa memastikan sampai kapan pemain diliburkan. Manajemen klub, kata dia, menunggu kepastian dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

"Kapan liga ini dilanjutkan karena kan sampai sekarang belum pasti dan belum jelas," tandas dia.

 

Sementara itu, Humas Mabes Kaconk Taufi El Syahrawi, menilai keputusan manajemen klub sangat tepat karena kondisi saat ini belum pasti.

"Memang seharusnya pemain itu diliburkan sementara dan diberikan jatah latihan mandiri saja dulu, karena belum jelasnya kompetisi ini," Kata Cak Mamad sapaan lekatnya, kepada Kompas.com.

Bagi Mamad, dengan kondisi ini, memang tak mungkin melanjutkan kompetisi. Tragedi di Stadion Kanjuruhan, kata dia, adalah masalah kemanusiaan.

Baca juga: Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema FC Minta Maaf

"Kita suporter memang pengen kompetisi segera dimulai cuma ini persoalan kemanusiaan, jadi sementara harus melupakan dulu hal yang lain. Kita dahulukan tragedi Kanjuruhan Malang ini sebagai bentuk solidaritas kami dari Madura," papar dia.

Meski begitu, Cak Mamad berharap semua pemain Madura United tetap menjaga fisik mereka.

"Semoga tim dan semua pemain pasca libur yang belum jelas ini harus siap lagi dan digenjot lagi, langsung siap untuk kompetisi ini," pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tarif Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Terbaru 2023

Tarif Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Terbaru 2023

Surabaya
Pemuda di Probolinggo Dibacok Saat Hendak Isi BBM, Terluka di Punggung hingga Polisi Ungkap Motif Pelaku

Pemuda di Probolinggo Dibacok Saat Hendak Isi BBM, Terluka di Punggung hingga Polisi Ungkap Motif Pelaku

Surabaya
Soal Larangan Pakaian Bekas Impor, Wali Kota Surabaya Tunggu Aturan Resmi dari Pusat

Soal Larangan Pakaian Bekas Impor, Wali Kota Surabaya Tunggu Aturan Resmi dari Pusat

Surabaya
Ketapang-Gilimanuk Ditutup Mulai Selasa Malam Ini, 48 Kapal Disiagakan Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Dibuka

Ketapang-Gilimanuk Ditutup Mulai Selasa Malam Ini, 48 Kapal Disiagakan Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Dibuka

Surabaya
Warga Gelar Pawai Ogoh-ogoh, Jalan Lumajang-Malang via Ranupane Ditutup

Warga Gelar Pawai Ogoh-ogoh, Jalan Lumajang-Malang via Ranupane Ditutup

Surabaya
Perempuan yang Tagih Utang di Media Sosial Divonis Hukuman 4 Bulan

Perempuan yang Tagih Utang di Media Sosial Divonis Hukuman 4 Bulan

Surabaya
Penumpang di Bandara Juanda Naik 6 Persen Jelang Ramadhan dan Hari Raya Nyepi

Penumpang di Bandara Juanda Naik 6 Persen Jelang Ramadhan dan Hari Raya Nyepi

Surabaya
Kapolresta: Tidak Benar Wahyu Kenzo Dibawa Lewat Jalur Darat, Masih di Tahanan Polresta Malang Kota

Kapolresta: Tidak Benar Wahyu Kenzo Dibawa Lewat Jalur Darat, Masih di Tahanan Polresta Malang Kota

Surabaya
Panen Raya Padi Nutrizinc, Plt Bupati Nganjuk: Nutrisi Zinc Ini untuk Mengurangi Risiko Stunting

Panen Raya Padi Nutrizinc, Plt Bupati Nganjuk: Nutrisi Zinc Ini untuk Mengurangi Risiko Stunting

Surabaya
Melebihi Muatan, Kapal Angkut Sembako dan 7.800 Elpiji Karam di Pelabuhan Kalianget Sumenep

Melebihi Muatan, Kapal Angkut Sembako dan 7.800 Elpiji Karam di Pelabuhan Kalianget Sumenep

Surabaya
Bus dan Truk Bertonase di Atas 5 Ton Dilarang Lewati Jalur Tongas-Lumbang Probolinggo

Bus dan Truk Bertonase di Atas 5 Ton Dilarang Lewati Jalur Tongas-Lumbang Probolinggo

Surabaya
Emil Dardak Buka Peluang Dialog dengan Pengusaha 'Thrifting'

Emil Dardak Buka Peluang Dialog dengan Pengusaha "Thrifting"

Surabaya
Kisah Mengharukan Siswa MAN di Blitar, Iuran Belikan Ponsel untuk Teman yang Membutuhkan

Kisah Mengharukan Siswa MAN di Blitar, Iuran Belikan Ponsel untuk Teman yang Membutuhkan

Surabaya
Tarif Tol Lubuk Linggau-Bengkulu Terbaru 2023

Tarif Tol Lubuk Linggau-Bengkulu Terbaru 2023

Surabaya
Ratusan Warga Peringati Tawur Agung Kesanga di Malang, 10 Ogoh-ogoh Diarak

Ratusan Warga Peringati Tawur Agung Kesanga di Malang, 10 Ogoh-ogoh Diarak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke